Kamis, 27 Januari 2011

Roman Bawa Roman

 
Setelah memulangkan stopper asal togo,Latevi Julies seminggu yang lalu,pelatih Arema,Miroslav Janu kembali mendatangkan stopper asing. Dijadwalkan hari ini, stopper tersebut akan bergabung dengan latihan Arema.
‘’Sekarang susah cari stoper asing, karena yang bagus sudah gabung dengan klub. Sekarang kita hanya ada empat pemain asing.  Nanti tanggal 28 (hari ini) datang satu stoper asing untuk seleksi,’’ ungkap Miro, kemarin sore.
Pelatih asal Republik Ceko ini berteka-teki perihal stopper seleksi yang akan datang ke Arema.  ’’Ini stoper asing baru, belum main di Indonesia, kita lihat nanti,’’ sebut Miro yang tampaknya sudah siap tanpa stopper asing di Liga Champions Asia.
Pasalnya pendafataran untuk pemain tampil di Liga Champions Asia adalah 1 Februari. Apalagi jika Arema harus melakukan seleksi stopper asing baru, pengurusan kongtrak dan kelengkapan administrasinya pasti butuh waktu.
‘’“Sepertinya kita hanya empat pemain asing di LCA, tanpa stopper asing. Susah untuk dapat KITAS sampai batas terakhir tanggal 1 Februari. Kita ada stoper lokal bagus, dan kita bisa turunkan stoper lokal di LCA,’’ jelas Miro.
Stoper asing seleksi yang bakal bergabung ini pun lebih dipersiapkan Arema untuk kompetisi Liga Super dan Piala Indonesia. Lalu siapakah stopper asing yang bakal datang untuk mengadu nasib di Arema ini?
‘’Temannya Roman yang akan datang dan ikut seleksi. Namanya juga Roman. Tapi saya tidak tahu nama lengkapnya. Menurut rencana akan datang hari Sabtu,’’ jelas Sekretaris Tim Arema, Muhammad Taufan perihal stopper asing seleksi itu.
Sementara itu saat dikonfirmasi kepada Chmelo Roman, gelandang Arema asal Slovakia ini membenarkan bakal membawa teman senegaranya ke Arema. Roman pun mengaku, nama temannya itu adalah Roman, yang nama lengkapnya Roman Golian. Dia terakhir tercatat sebagai pemain FK LAFC Lučenec, klub Divisi 1 Slovakia.
‘’Ya, teman saya Roman rasa Eropa. Nama lengkapnya Roman Golian. Saya belum tahu kapan dia datang, mungkin Sabtu dia akan datang ke Arema,’’ ungkap Roman perihal Roman temannya yang akan ikut seleksi di Arema.
Perihal kualitas Roman untuk posisi stopper ini, Chmelo belum bisa memastikannya. ’’Lihat nanti, main bagus atau tidak, karena disini gaya permainannya beda,’’ yakin Roman saat disinggung kemampuan rekannya itu.
Miro sendiri tampaknya cukup berminat pada stopper asal Slovakia ini. Pasalnya mantan pelatih Slavia Praha ini sudah menyampaikan kepada manajemen, tak ingin memiliki stopper dari Kamerun, karena dikhawatirkan bermasalah seperti Pierre Njanka.
Untuk tinggi pemain khusus posisi stoper, Miro memberi batas minimum 185 centimeter. Jika itu bisa dipenuhi Roman Golian berpeluang untuk menggantikan posisi Njanka yang memilih hengkang ke Aceh United di kompetisi Liga Primer Indonesia.

Arema Tahan Sriwijaya Di Jakabaring

Kurnia Meiga menggagalkan peluang Sriwijaya melalui titik penalti menjelang laga usai.

 Sriwijaya FC Palembang (GOAL.com/Eko Suswantoro)

Arema Indonesia melanjutkan hasil cukup bagus pada laga tandangnya setelah bermain imbang 1-1 melawan tuan rumah Sriwijaya FC di Stadion Gelora Sriwijaya Jakabaring, Rabu [26/1], dalam lanjutan Superliga Indonesia 2010/11.


Tambahan satu angka itu membuat Arema tetap berada di peringkat dua klasemen sementara dengan nilai 20 dari 12 pertandingan yang telah dijalani. Sedangkan Sriwijaya naik posisi enam dengan poin 14 dari sembilan laga.

Pada pertandingan ini, baik Arema dan Sriwijaya tidak diperkuat pemain andalannya yang mengalami cedera dan akumulasi kartu. Sriwijaya yang tampil di depan publiknya sendiri bermain lebih agresif, sementara Arema mengandalkan serangan balik.

 Sriwijaya sudah unggul lebih dulu ketika pertandingan memasuki menit ke-11. Kerja sama apik antara Arif Suyono dan Rendy Siregar memudahkan Supardi untuk menjebol gawang Kurnia Meiga.

Gol itu semakin meningkatkan intensitas serangan tuan rumah. Pada menit ke-20, Kurnia harus bekerja keras untuk menepis tendangan keras striker Budi Sudarsono. Sementara tendangan Mahadirga Lasut hanya melebar tipis dari mistar gawang Singo Edan.

Kendati melakukan tekanan secara kontinyu ke pertahanan Arema, Sriwijaya tak bisa memperbesar keunggulan. Skor 1-0 ini bertahan hingga babak pertama berakhir.

Di babak kedua, Arema mulai bisa memperbaiki performanya. Masuknya Sunarto menggantikan Juan Revi menghidupkan permainan Arema. Hasil itu membuahkan hasil dua menit setelah laga berjalan. Umpan silang TA Musyafri berhasil dimanfaatkan Sunarto untuk menjebol gawang Sriwijaya.

Gol tersebut memicu motivasi pemain Arema untuk membalikkan keadaan. Tak lama kemudian, Musyafry melepaskan tendangan keras, tapi berhasil diblok kiper Ferry Rotinsulu.

Peluang emas yang seharusnya diperoleh Arema pada menit ke-70. Achmad Amirudin sukses mengelabui Ferry setelah ia mendapat umpan matang. Achmad kurang tenang melakukan penyelesaian akhir, kendati gawang sudah kosong, sehingga bola tendangannya melebar.

Setelah mendapat serangan dari tim tamu, Sriwijaya mulai berusaha keluar dari tekanan. Publik tuan rumah bersorak kegirangan ketika Sriwijaya FC mendapat hadiah penalti tiga menit menjelang pertandingan usai. Hadiah penalti diberikan atas pelanggaran Claudiano Alves terhadap Zulkifli Syukur.

Tapi peluang itu terbuang percuma, setelah Budi yang ditunjuk sebagai eksekutor gagal menjalankan tugasnya dengan baik. Tendangan Budi berhasil ditepis Kurnia. Kesempatan Sriwijaya untuk mengubah papan skor sirna, dan harus puas bermain imbang 1-1 melawan Arema.
 

 

Mourinho Putuskan Kembali ke Inggris

 Jose Mourinho - Real Madrid (Getty Images)

Jose Mourinho dikabarkan akan menukangi tim liga primer Inggris setelah ia menjalani periode komunikasi yang sulit di spanyol.Dilaporkan The Sun, Kamis (27/1),The Special One telah mengungkapkan keinginanya untuk kembali ke Inggrisuntuk melanjutkan kariernya.


"Saya sudah memutuskan untuk kembali ke Inggris," katanya.

"Saya belum menyiapkan apa pun untuk masa depan saya, saya hanya ingin bisa bahagia dalam menjalankan tugas saya," tandasnya.

Buruknya hubungan dengan direktur umum Real Madrid Jorge Valdano disinyalir menjadi alasan Mourinho tidak betah di Real Madrid.

"Saya tidak mengatakan Liga Primer kompetisi terbaik di dunia, tapi mereka yang paling terorganisir, terutama dalam fair play dan rasa hormat yang luar biasa kepada lawan," ungkap Mourinho.

Ia menolak untuk mengungkapkan kemana akan bergabung jika kembali ke Inggris, meski spekulasi yang berkembang menyebutkan Chelsea, Manchester United dan Manchester City akan menjadi klubnya berikut.

"Saya tak tahu apa-apa mengenai United, City atau Chelsea. Saya hanya ingin menemukan kembali kebahagiaan saya," paparnya.


Selasa, 25 Januari 2011

Pantang Menyerah

Selasa, 25 Januari 2011 15:14
Kondisi kurang menguntungkan dihadapi Arema saat menantang Sriwijaya FC dalam pertandingan lanjutan kompetisi Indonesia Super League 2010/2011 di stadion Jakabaring, Palembang, sore ini. Kick off 15.30 WIB, live ANTV.
Minus Pierre Njanka, Arema harus kehilangan tiga pemain pilarnya di lini depan yaitu Ridhuan, Chmelo Roman dan Dendi Santoso. Termasuk Fakhrudin dan Yongki Ariwibowo belum bisa diturunkan karena masih proses penyembuhan cedera.
Meski Singo Edan tampil pincang di kandang lawan, tim kebangaan Aremania ini pantang menyerang. Pelatih Arema, Miroslav Janu mengaku tetap optimis tim asuhannya bisa curi poin, setelah sebelumnya sukses menahan Persib Bandung imbang 1-1.
‘’Ya, harus tetap optimis. Setelah Njanka keluar, Arema belum pernah kalah. Kita tidak usah pesimis, meski banyak pemain Arema yang besok (hari ini, Red.) tidak bisa main. Pemain kita ada performa yang bagus,’’ ungkap Miro usai latihan kemarin pagi.
Tak hanya soal komposisi pemain, Arema juga tak diuntungkan dengan jadwal pertandingan. Tuan rumah SFC diuntungkan dengan tanpa partandingan saat Arema menghadapi Persib, Minggu (23/1) kemarin.
‘’SFC tidak fair karena mereka istirahat satu minggu tanpa ada pertandingan, kondisi mereka lebih bugar. Mau apa lagi, kita akan coba maksimal disini. Minimum bisa seri, ini sudah bagus untuk di luar kandang,’’ sebut Miro.
Perihal kesiapan timnya, pelatih asal Republik Ceko ini mengaku sudah menyiapkan alternatif formasi pemain. Kemungkinan menurutnya Arema akan tampil dengan skema yang berbeda dari pertandingan-pertandingan sebelumnya.
‘’Kita sudah siap, kita akan ganti sistem. Kita siapkan komposisi baru dan harus siap,’’ terang Miro yang mulai melakukan perubahan skema bermain timnya sejak lawan Persib kemarin dan sore ini sedikit perubahan akan dilakukannya lagi.
‘’Kondisi Sriwijaya FC sebenarnya sama, mereka juga tidak bisa menurunkan beberapa pemainnya. Tapi kita lebih banyak pemain yang absen, sedangkan Sriwijaya FC banyak pilihan pemain yang lain,’’ lanjutnya.
Melihat beberapa pilar Sriwijaya yang absen seperti Kayamba Gums, Ponaryo Astaman, Firman Utina dan Park Jung, Arema masih memiliki peluang untuk curi poin. Bahkan bisa menang, jika tampil penuh semangat seperti di Bandung.
Sementara itu, terkait dengan memori buruk di awal musim kompetisi saat SFC mengalahkan Arema 3-1 pada pertandingan Community Shield di Stadion Kanjuruhan, Miro mengaku saat ini kondisinya sudah berbeda.
‘’Saya masih ingat memori itu, saat itu kita kalah karena Njanka tidak main disiplin, padahal kita sebenarnya main bagus. Besok kita akan coba maksimum disini, dan saya lihat tadi mental pemain bagus,’’ yakin Miro.
Miro mengaku sudah melihat dan mempelajari permainan dari SFC, dan tadi malam semua pemain menyempatkan untuk melihat rekamanan pertandingan tim asuhan Ivan Kolev itu untuk memastikan strategi yang jitu sore ini.
‘’Mungkin besok (sore ini, Red.) kita ada kendala pada babak kedua, kondisi pemain habis. Lihat nanti, kita harus tampil maksimal,’’ pungkas Miro yang sore ini tak banyak pilihan pemain karena hanya memiliki 14 pemain plus dua kiper. (bua/avi)

Ayo, Balas

Selasa, 25 Januari 2011 14:52
PALEMBANG-Kekalahan 1-3 Arema atas Sriwijaya FC di laga pembuka kompetisi Indonesia Super League 2010/2011 atau yang lebih dikenal dengan nama Community Shield rupanya masih membekas diingatan pemain Arema. Maklum kekalahan tersebut dialami Arema justru saat bermain di hadapan pendukunya sendiri. Untuk itu, pemain Arema datang menantang SFC sore ini, dengan membawa misi membalas kekalahan di Stadion Kanjuruhan itu.
 “Ya kekalahan Arema dari Sriwijaya FC dulu di Kanjuruhan itu ada pengaruhnya, karena itu kita ingin membalasnya disini. Kita bertekad untuk mempermalukan Sriwijaya FC disini, kita harus bisa curi poin,” ungkap pemain belakang Arema Zulkifli Syukur.
Menurut bek kanan Arema ini, absennya beberapa pilar Arema bukan jadi penghalang timnya untuk memetik poin di Stadion Jakabaring, Palembang. Apalagi kondisi tim tuan rumah juga pincang dengan beberapa pilarnya yang absen.
 “Sriwijaya FC juga banyak pemainnya yang absen, jadi sama saja. Tidak ada masalah. Apalagi kualitas pemain Arema cukup merata, dan kebetulan Arema mengalami trend positif,” yakin Zulkifli usai latihan, kemarin pagi.
 “Khususnya setelah kita dapat poin di Bandung, pemain ada motivasi bagus. Meski kita akui, Sriwijaya FC memang tim bagus, selain faktor pelatih, mereka juga memiliki materi pemain yang berkualitas,” sambungnya.
Bek Arema yang juga bek Timnas Indonesia ini meyakinkan, pertandingan sore ini bakal berlangsung seru. Apalagi Zulkifli bakal menghadapi Okto Manianti, salah satu pilar Timnas yang dipanggil kembali memperkuat Sriwijaya FC menghadapi Arema.
“Okto pemain yang bagus, dia cukup lincah, tapi saya sudah tahu permainannya, Insyaallah kita bisa mengatasinya, apalagi kita sudah sering bertemu dia,” yakin Zulkifli yang juga bakal menghadapi kecepatan seorang Arif Suyono.
Pada pertandingan sore ini, Arema dipastikan hanya menurunkan dua pemain asingnya, yaitu Esteban Gullien dan Noh Alam Shah. Sedangkan Ridhuan dan Chmelo Roman harus absen karena hukuman kartu merah dan akumulasi kartu kuning.
“Tidak apa-apa meski Arema hanya menurunkan dua pemain asing saja. Siapa pun yang main besok sama saja, karena selama ini kita sudah latihan bersama terus,” ungkap gelandang Arema asal Uruguay, Esteban.
“Yang penting kita harus yakin dan tampil disiplin. Dengan kita melakukan serangan balik yang bagus, kita ada peluang untuk menang, kita optimis dan pasti optimis,” sambung pemain yang bakal menjadi jendral lapangan tengah Arema ini.
Sementara itu, perihal kekuatan Sriwijaya FC, Esteban mengakui tim asuhan Ivan Kolev ini tim yang bagus. Kekuatannya setara dengan tim papan atas lainnya seperti Persipura Jayapura, Persija Jakarta dan tim Arema sendiri.
“Ya, Sriwijaya FC tim yang kuat, saya suka cara bermain mereka. Kita harus mewaspadai kolektifitas permainan Sriwijaya FC,” pungkas Esteban  yang akurasi tendangan bebas kaki kanannya bakal jadi andalan Arema sore ini. (bua/jon)

Kolev Pusing, Tujuh Pemain Absen

Selasa, 25 Januari 2011 14:50
PALEMBANG-Tak hanya pelatih Arema, pelatih Sriwijaya FC, Ivan Kolev mengaku pusing dengan kondisi timnya yang juga banyak pemain absen. Baik karena hukuman akumulasi kartu kuning maupun karena pemain mengalami cedera.
Pelatih asal Bulgaria ini pun tampaknya belum memastikan komposisi yang ideal untuk timnya menghadapi Arema, sore ini. Terlihat dari sesi latihan terakhir di Stadion Jakabaring, Palembang, kemarin sore, Kolev masih mengacak komposisi pemainnya.
 “Ya, kondisi tim saya sama dengan Arema, banyak pemain yang absen. Saya ada tujuh pemain yang harus absen,” ungkap Kolev kepada Malang Post saat ditemui usai memimpin latihan, kemarin sore.
Pemain SFC yang absen itu adalah Kayamba Gums dan Ponaryo Astaman karena akumulasi kartu kuning. Firman Utina dan Park Jung Hwan masih cedera. Lalu ada Rahmat Latif dan Gunawan Dwi gabung Timnas U-23.
 “Saya kesulitan untuk menyusun komposisi yang ideal, lihat kondisi pemain besok. Untuk persiapan lawan  Arema, biasa saja seperti pertandingan yang lain,” sebut Kolev yang meminta manajemen untuk meminjam Okto dari Timnas U-23.
Namun kenyataannya, hingga latihan kemarin sore, Okto masih belum gabung bersama rekan-rekannya. Kalau pun bisa mendapatkan dispensasi dari Badan Tim Nasional, kemungkinan baru pagi ini bisa gabung berasama timnya.
 “Okto sudah dipanggil Timnas, saya tidak tahu apa dia masih bisa gabung tim,” terang pelatih yang telah sukses mengantarkan SFC raih gelar juara Inter Island Cup 2010 dan juara Community Shield 2010 ini.
Mantan pelatih Timnas Indonesia ini pun akan kembali terlibat adu gengsi dengan pelatih Arema, asal Republik Ceko, Miroslav Janu. Kemenangan 3-1 atas Arema di ajang Community Shield tentu  menjadi modal berharga bagi Kolev dan pasukannya.
Meski Kolev sendiri mengaku sudah melupakan kemenangan di Stadion Kanjuruhan itu. “Saya sudah lupa dengan pertandingan community shield itu, dan itu sudah jadi sejarah,” katanya.
Sementara itu, perihal kekuatan tim Arema yang akan dihadapinya sore ini, Kolev mengakui Singo Edan tim yang bagus. Termasuk pemain Arema yang harus diwaspadai, menurutnya semua pemain Arema bagus.
 “Arema tim yang bagus, dan semua pemainnya juga bagus, jadi semua harus kita waspadai,” terang pelatih yang akrab dengan skema 4-3-3 ini hanya memberi menu latihan ringan pada pasukannya kemarin sore.
Pada latihan yang tak diikuti Firman Utina yang tengah menjalani operasi  lutut di Jakarta ini, Kolev membagi pemainnya menjadi dua tim. Sebagian pemain yang bakal disiapkannya lawan Arema, sebagian lagi pemain cadangan.
Selain menu latihan game dan sedikit latihan kondisi, Kolev memberi menu latihan finishing. Sementara latihan yang terkait dengan taktik dan strategi timnya untuk lawan Arema, tampaknya sengaja dirahasiakan oleh pelatih yang pernah menangani Persija Jakarta ini. (bua/jon)

Kecenk Tergantung Pelatih

Selasa, 25 Januari 2011 14:44 PALEMBANG-Menyusul kondisi tim Sriwijaya FC yang tengah dilanda krisis pemain, sulit untuk memprediksi formasi pemain yang bakal diturunkan pelatih Ivan Kolev saat menjamu Arema di Stadion Jakabaring, sore ini. Pemain SFC pun belum bisa memastikan untuk bisa tampil atau tidak sore ini. Seperti halnya gelandang sayap kanan SFC, Arif Suyono mengaku belum bisa memastikan dirinya tampil lawan mantan klubnya ini.
 “Saya belum tahu, besok tampil atau tidak, tergantung pelatih,” ungkap Arif Suyono saat ditemui Malang Post usai latihan di Stadion Jakabaring, kemarin sore. Kebetulan, pada latihan tersebut, Kolev masih mengacak formasi pemainnya.
Diperkirakan pelatih asal Bulgaria ini tampil dengan skema 4-3-3. Lini belakang ada Ridwan, Claudiano, Thierry dan Supardi. Lini tengah ada Mahyadi, Mahardirga dan Arif Suyono. Depan ada Budi Sudarsono, Rudi Widodo dan Rendi Siregar.
“Pelatih sudah tahu betul dengan kondisi tim ini, kami mengikuti instruksi pelatih. Bekerja keras, konsentrasi dan disiplin,” ungkap Thierry Gathoesi, stopper asing SFC yang memiliki paspor Perancis ini.
Begitupun gelandang bertahan SFC yang bakal berpeluang menggantikan posisi Ponaryo Astaman, Ade Suhendra mengaku juga menyerahkan sepenuhnya pemilihan pemain SFC kepada pelatih.
 “Saya dan teman-teman tentunya mengikuti instruksi pelatih. Sebab pelatih memiliki strategi dan memberikan yang terbaik bagi tim dan kami menjalankannya dengan maksimal,” sebut Ade.
Jika pemain asal Riau masih duduk sebagai cadangan, maka Mahardirga yang berpeluang mengisi posisi gelandang bertahan. Pemain dengan nama lengkap Mahardirga Maranando Lasut ini pun bakal berduel dengan Ahmad Bustomi.
Kebetulan Bustomi dan Dirga sama-sama bergabung dengan Timnas saat tampil di Piala AFF kemarin. Diperkirakan sore ini, tim Arema akan tampil dengan formasi yang baru yaitu 3-5-2.
Tiga pemain belakang yang disiapkan pelatih Miroslav Janu yaitu Leonard Tupamahu, Waluyo dan Purwaka. Lima pemain di tengah, Benny dan Zulkifli di posisi sayap, lalu Esteban sebagai gelandang serang, Bustomi dan Juan Revi sebagai gelandang bertahan. Sedangkan duet striker, dipercayakan pada Alam Shah dan Musafri. (bua/jon)

Senin, 03 Januari 2011

Tak Paksakan Irfan

Senin, 03 Januari 2011 15:06
MALANG-Pelatih Arema, Miroslav Janu tampaknya harus melupakan keinginannya untuk memiliki Irfan Bachdim. Striker Persema ini menyatakan tetap bertahan di Persema dan memperpanjang kontrakanya untuk tampil di Liga Primer Indonesia (LPI).
Untuk itu, Miro mengaku tak akan memaksakan Irfan untuk bergabung dengan Singo Edan. Pasalnya, selain Irfan akhirnya memilih untuk tampil di LPI, Miro tak mau berspekulasi untuk mengontraknya jika ternyata tak bisa diturunkan untuk Arema.
Khususnya menyangkut status Irfan yang sebenarnya berpeluang untuk memperkuat Timnas Indonesia di ajang Pra Olimpiade dan SEA Games, Miro tak mau merekomendasikannya jika ternyata harus gabung pemusatan latihan jangka panjang.
“Buat apa Irfan kalau dia ternyata harus gabung TC Timnas jangka panjang untuk Pra Olimpiade dan SEA Games. Saya tahu, dia pemain bagus, tapi kita harus mengetahui jadwal TC Timnas dulu,” ungkap Miro usai latihan kemarin sore.
“Saya tidak mau spekulasi untuk mengontrak Irfan, kalau ternyata dia tidak bisa diturunkan Arema. Semua tim pasti mau Irfan, tapi kalau nanti ternyata tidak bisa dipakai juga percuma,” sambung pelatih asal Republik Ceko ini.
Miro belum mengetahui bahwa Irfan akhirnya mencapai kata sepakat untuk gabung dengan LPI. Kini, meski tak akan pernah gabung Timnas Indonesia, Irfan juga tidak akan bisa gabung Arema setelah memutuskan tetep bertahan di Persema. (bua/jon)

Siapkan Komposisi Tim Inti

Senin, 03 Januari 2011 15:12
MALANG-Menyusul  kembalinya beberapa pilar dari Timnas Indonesia, Managercoach Miroslav Janu mulai menyiapkan komposisi tim inti Arema. Itu terlihat dari sesi latihan Arema di lapangan Abdurrahman Saleh, kemarin  pagi.
Usai latihan teknik kontrol bola, Miro membuat game tiga per empat lapangan dengan membagi pemainnya menjadi dua tim. Satu tim dengan menggenakan rompi kuning adalah tim inti menghadapi tim cadangan.
Tim inti dengan komposisi lima pemain asing ini tampaknya dipersiapkan Miro untuk menghadapi Persija Jakarta di Stadion Gelora Bung Karno, Minggu (9/1) depan. Pelatih asal Republik Ceko ini masih tetap tampil dengan skema 4-3-3.
Tiga penyerang yang dicoba dalam latihan kemarin adalah Chmelo Roman, Noh Alam Shah dan Muhammad Ridhuan. Roman dicoba untuk posisi striker sayap kiri, menyusul Dendi Santoso yang biasanya menempati posisi tersebut masih belum fit.
Sedangkan Yongki Ariwibowo yang baru kembali dari Timnas masih dibekap cedera lutut, hanya melihat dari pinggir lapangan. Lalu tiga pemain tengah yang diturunkan yaitu Esteban Gullien, Juan Revi dan Ahmad Bustomi.
Empat pemain belakang yaitu Benny Wahyudi, Pierre Njanka, Leo Tumpamahu dan Alfarisi. Komposisi tim inti ini secara umum tampil mendominasi permainan dalam game yang digelar Miro selama 3x10 menit.
“Tadi kita latihan game saja. Pada intinya latihan pagi ini dengan bola. Kita latihan teknik dan konsentrasi dengan bola, karena jadwal pertandingan sudah dekatuntuk lawan Persija,” ungkap Miro usai latihan, kemarin pagi. (bua/jon)

Miro Pusing Soal Kiper

Senin, 03 Januari 2011 15:18
MALANG -     Meski hingga saat ini Badan Tim Nasional (BTN) belum merilis daftar pemain yang bakal gabung Timnas U-23 untuk persiapan Pra Olimpiade dan Sea Games, dua pemain pemain Arema hampir pasti gabung dalam tim asuhan Alfred Riedl itu.
Yongki Ariwibowo dan Kurnia Meiga Hermansyah disebut-sebut masuk dalam skuad Timnas U-23 bersama Irfan Bachdim, Octovianus Maniani, dan Johan Johansyah yang baru saja tampil di Piala AFF 2010 bersama Timnas Senior. Sekalipun Yongki masih dibekap cedera lutut, striker Arema ini tinggal tunggu panggilan resmi gabung Timnas U-23. Rencananya mulai Jumat (7/1) depan, timnas ini mulai seleksi sekaligus TC (Training Center) atau pemusatan latihan di Jakarta.
Pemanggilan Yongki tampaknya tak begitu membuat pelatih Arema, Miroslav Janu resah, karena masih ada alternatif pemain lain untuk posisi tersebut. Namun dengan bergabungnya Meiga untuk TC Timnas, ini yang membuat Miro pusing.
Belum lagi jika ada pemain Arema lainnya yang ikut dipanggil TC Timnas, Miro harus memutar otak untuk mengatur rotasi pemainnya. Seperti Dendi Santoso, Alfarizi dan Sunarto adalah pemain yang memiliki peluang untuk gabung TC Timnas U-23.
‘’Saya belum tahu jadwal TC Timnas U-23. Tapi kalau sampai ada TC jangka panjang dan Meiga bergabung, kita nanti bisa tidak ada kiper. Apalagi kalau Ahmad Kurniawan cedera, saya tidak mengerti ini,’’ terang Miro.
Menurutnya, untuk performa kiper utama, Meiga terhitung masih lebih baik dibanding kakak kandungnya, AK. Sedangkan AK yang sering sebagai kiper cadangan, selama ini tak lepas dari urusan cedera atau sakit, sehingga bisa menyisakan kiper ketiga, Aji Saka.
‘’Kita tidak bisa ganti pemain. Bagaimana kalau nanti ada yang cedera dan itu bisa saja terjadi, Arema bisa tampil di LCA (Liga Champions Asia) dengan menggunakan kiper junior,’’ sebut pelatih asal Republik Ceko ini.
Untuk jadwal Timnas U-23 akan memulai pertandingan Pra Olimpiade menghadapi Timnas Turkmenistan pada akhir bulan Februari, Indonesia sebagai tuan rumah dulu, 23 Februari dan bertandang ke Turkmenistan 9 Maret nanti.
Sedangkan untuk pertandingan Sea Games, dimana Indonesia sebagai tuan rumah akan mulai digelar bulan Juni nanti. Untuk keperluan Timnas U-23 ini, PSSI menurut rencana akan menggelar TC jangka panjang. Sementara kompetisi regular tetap berjalan.
Itu artinya, setiap tim yang pemainnya gabung Timnas U-23 tak bisa tampil di kompetisi Indonesia Super League. Termasuk Singo Edan, selain tak bisa menurunkan pemainnya di ISL, juga ‘kehilangan’ pemainnya di ajang LCA.
‘’Menurut saya, Meiga harus tetap main di LCA. Ini pertandingan bagus untuk dia, karena diikuti tim-tim Asia. Ini kompetisi yang top class. Atau PSSI pikir Meiga akan lebih bagus ikut TC Timnas,’’ sebut Miro.
‘’Mungkin Timnas tidak percaya pelatih Arema, menganggap TC timnas lebih bagus. Dipikir hanya latihan Timnas yang bagus, sedangkan klub tidak diperhitungkan,’’ sambung mantan pelatih Slavia Praha ini.
Miro meminta agar pemain Arema bisa tetap memprioritaskan tampil di LCA, dibanding harus gabung TC. Namun tetap bisa memperkuat Timnas di Pra Olimpiade atau Sea Games dengan bergabung seminggu atau dua minggu sebelum pertandingan.
‘’Jadi lebih bagus, pemain saat ini konsentrasi di kompetisi, karena kalau sekarang mereka ikut TC, lalu tidak ada ujicoba, mereka hanya latihan saja. Lebih bagus kalau main di kompetisi, karena timnas sekarang mau ujicoba lawan siapa,’’ jelasnya.
‘’Riedl kemarin marah karena timnas tidak dapat lawan ujicoba yang sepadan. Arema mau prestasi, timnas juga mau prestasi, tapi timnas tidak mau lihat pelatih klub. Harusnya bicara dan ada komunikasi soal TC ini,’’ pungkas Miro kepada Malang Post, kemarin pagi. (bua/avi)