Kamis, 30 Desember 2010

Persema Degradasi

Kamis, 30 Desember 2010 15:11
Miro Bentengi Pemain Arema
MALANG - Tamat sudah perjalananan Persema di kompetisi Indonesia Super League (ISL), menyusul kepastian tim berjuluk Laskar Ken Arok ini gabung Liga Primer Indonesia. Persema bersama dua tim ISL lainnya, Persibo Bojonegoro dan PSM Makassar, dinyatakan terdegradasi ke Divisi Utama.
Seperti dijelaskan Ketua Badan Liga Indonesia, Andi Darussalam Tabusalla, tiga tim yang pindah haluan ke LPI ini secara otomatis terdegradasi ke Divisi Utama. ’’Ya, tiga tim, termasuk Persema yang keluar dari ISL, secara otomatis terdegradasi,’’  ungkap pria yang akrab disapa ADS ini kepada Malang Post, kemarin sore.
Sebelumnya, ADS juga telah memberikan keterangan pers perihal status tiga tim tersebut di Hotel Sultan, kemarin siang. Menurut ADS, dengan gabung LPI, kompetisi yang tak direstui oleh PSSI ini, tiga tim itu tak hanya terdegradasi, namun juga bakal mendapatkan sanksi dari PSSI.
Sementara untuk pemain atau pelatih dari ketiga tim yang masih berkomitmen di ISL, menurur ADS, pihak BLI siap bertanggung jawab. “Jadi siapa pun pemain atau pelatih yang tidak ikut LPI, akan dilindungi oleh BLI. Kita akan bentu mereka untuk transfer ke klub lain. Jadi tidak ada masalah,’’ jelasnya.
Persoalannya adalah dengan keluarnya Persema, Persibo dan PSM, maka jadwal ISL bakal berantakan. Seperti yang dialami tim Arema, Managercoach Miroslav Janu terpaksa harus mengatur ulang jadwal persiapan timnya yang gagal menghadapi Persema dan PSM.
‘’Untuk penjadwalan ulang nanti akan kita atur lagi seteah tahun baru. Kita akan kumpulkan klub-klub peserta ISL untuk membahasnya,’’ sebut ADS yang mempercayakan penjadwalan ulang tersebut kepada CEO PT Liga Indonesia, Joko Driyono.
Sementara itu, Miro coba membentengi pemainnya dari pengaruh LPI yang dimungkinkan juga berkembang di tim Arema. Maklum, dengan kondisi keuangan Arema yang tak stabil, pengaruh LPI dengan iming-iming uang berlimpah bisa merusak konsentrasi pemain.
Bahkan sebenarnya sudah ada pemain yang berinisiatif atau mengusulkan agar Arema ke LPI, jika memang tak ada uang untuk meneruskan ISL. Namun Miro dalam kesempatan briefing sebelum latihan kemarin sore mengingatkan pemainnya agar tetap konsentrasi di ISL.
‘’LPI itu kompetisi yang tidak jelas, kalian harus tetap serius berlatih untuk tampil di ISL, meski kita tidak ada uang,’’ ungkap Miro pada pemainnya sebelum mulai latihan di lapangan Abdurrahman Saleh, kemarin sore. Selama kurang lebih 10 menit, pelatih asal Republik Ceko ini memberi wejangan pada pemainnya.
Pemain pun tampak serius menyelesaikan menu latihan di komplek pangkalan udara TNI AU itu. Bagi pemain, serius berlatih tak hanya persiapan untuk tampil dalam pertandingan lanjutan kompetisi ISL, namun juga persiapan di ajang Liga Champions Asia 2011 nanti.
Sementara kubu Persema sendiri, sampai tadi malam belum bisa memberikan komentar soal sanksi degradasi tersebut. Sekretaris Persema, I Ketut Wisuda mengaku, manajemen baru bersikap setelah ada hitam diatas putih.
‘’Kami belum berani memberikan komentar soal itu (sanksi degradasi, Red.), karena kami belum menerima surat resmi dari Badan Liga Indonesia,’’ katanya singkat. (bua/avi)

Degradasi Ke Divisi Utama

Kamis, 30 Desember 2010 14:55
MALANG – Skuad Persema  memang sudah memutuskan resmi keluar dari Super Liga dan pindah haluan ke kompetisi Liga Premier Indonesia (LPI). Sanksi pun langsung akan diterima tim milik Pemkot Malang ini dari PSSI dengan didegradasikan ke Divisi Utama musim depan. Sanksi ini juga diterima dua tim Super Liga lainnya, PSM Makassar dan Persibo Bojonegoro yang sama-sama meninggalkan kompetisi dalam naungan resmi PSSI itu.
Ketiganya dianggap PT Liga Indonesia, selaku pengelola kompetisi resmi naungan PSSI itu sebagai bentuk pembelotan terhadap PSSI. Maka Andi Darussalam, Ketua PT Liga Indonesia pun menyatakan sanksi tegas akan diberikan pada tiga klub tersebut. Ide itu, kata Andi, sudah disampaikan Ketua Umum PSSI, Nurdin Halid dan anggota Exco  serta telah disetujui. Selanjutnya keputusan itu akan disahkan pada rapat Exco pekan depan. Dengan demikian, Super Liga musim 2010/2011 putaran kedua hanya diikuti 15 klub."PSM, Persema dan Persibo sudah menyatakan bergabung dengan LPI, sebuah kompetisi yang tidak diakui oleh PSSI, maka ketiganya akan terdegradasi dan juga akan menerima sanksi dari PSSI," tegas Andi dalam jumpa pers di Hotel Sultan Jakarta, Kamis  kemarin.
Tak hanya klub, ADT juga menyebut, para pemain dan ofisial serta perangkat pertandingan yang terlibat di LPI turut terkena sanksi. Namun, lain hal jika mereka tak ikut dengan klubnya sehingga akan ditanggung sementara oleh PT Liga untuk dicarikan klub baru di ISL. PT Liga akan membuka transfer bagi semuanya untuk klub-klub yang ada di Liga Super Indonesia," sambung Andi.
Sementara itu, kubu Persema mengaku belum mendengar kabar itu. IK Wisuda, Sekretaris tim Persema mengatakan, belum ada surat resmi yang dikirimkan PT Liga ataupun PSSI menyangkut sanksi itu, hingga sore kemarin. Manajemen Persema sendiri juga memilih tidak berkomentar seputar hal itu. Belum lagi, mereka sebelumnya sudah bulat menyebrang ke LPI karena sudah tidak lagi mampu membiayai perjalanan tim di Super Liga. Itu karena, Persema tidak lagi mendapatkan dana dari APBD.
‘’Kami tidak bisa berkomentar jika semuanya belum pasti. Hingga sore kemarin, belum ada surat resmi ataupun pemberitahuan dari PSSI lewat kiriman email soal hal ini,” terang Wisuda. (poy/nug)

Rabu, 29 Desember 2010

Incar Irfan Bachdim

Selasa, 28 Desember 2010 15:29
MALANG-Keinginan manajemen tim Persema untuk mundur dari Kompetisi Indonesia Super (ISL) dan beralih ke Liga Primer Indonesia membawa dampak hengkangnya beberapa pilar tim berjuluk Laskar Ken Arok itu.
Salah satunya adalah Irfan Bachdim, striker Persema ini berpeluang lepas dari Persema jika tim yang dikelola Pemkot Malang ini jadi gabung LPI. Untuk itu, Arema siap menampung striker keturunan Indonesia-Jerman ini.
Keinginan itu disampaikan langsung pekatih Arema, Miroslav Janu jika Irfan benar-benar keluar dari Persema. Pasalnya, menurut pelatih asal Republik Ceko ini, Irfan adalah pemain yang cocok untuk mengisi lini depan Arema.
“Ya, kalau memang Irfan keluar dari Persema, mungkin bisa gabung dengan Arema. Saya tahu dia pemain yang berbakat, dia punya kecepatan, tapi apa bisa langsung didaftarkan,” ungkap Miro perihal keinginannya itu.
Kalau bisa, maka peluang Irfan untuk merumput bersama Arema akan terjadi pada putaran kedua ISL, awal Maret 2011 nanti. Tentunya dengan mekanisme transfer, setelah Irfan mendapatkan surat keluar dari Persema.
“Saya tidak tahu, lihat saja nanti, apakah dia jadi keluar,” sebut Miro tak mau berandai-andai perihal peluang striker Timnas Indonesia itu untuk merapat ke Arema. Semua bergantung pada keputusan Irfan untuk memilih klub.
Dalam sebuah kesempatan, Miro menjelaskan posisi Irfan sebagai striker sayap sangat sesuai dengan taktik dan strateginya. Apalagi jika ada Arif Suyono, menurut pelatih asal Republik Ceko ini akan menambah daya dobrak Arema dengan pola 4-3-3.
Mantan pelatih Slavia Praha ini menjelaskan, baik Irfan maupun Arif memiliki tipikal yang sama dalam mengolah bola. Khususnya saat membawa bola dengan kecepatan tinggi, bagus untuk menusuk pertahanan lawan. (bua)

Irfan dan Suroso ke Arema?

Selasa, 28 Desember 2010 14:35
MALANG – Gerbong kepindahan pemain Persema sepertinya bertambah disaat Laskar Ken Arok bersiap pindah haluan ke Liga Premier Indonesia (LPI). Setelah pemain incaran Kim Jeffrey Kurniawan yang justru berniat gabung Pelita Jaya Karawang, dua pemain pilar resmi Persema dikabarkan siap menyusul meninggalkan markas Laskar Ken Arok. Mereka adalah striker timnas Indonesia, Irfan Bachdim dan stopper Suroso.
Lantas siapa tim yang siap menampung keduanya?  Ya, jawabannya adalah Arema Indonesia. Jika direstui PSSI, tim rival sekota Persema ini siap memasukkan Irfan dan Suroso secepatnya sebelum Singo Edan kembali ke kompetisi Super Liga usai rehat sementara, per Januari 2011 mendatang. Meski Arema memahami, dalam sesuai regulasi dicantumkan kepindahan pemain disaat kompetisi berjalan bisa secara resmi dilakukan saat memasuki windows transfer musim. Musim ini, windows transfer datang Februari 2011 nanti.
Kubu Persema juga sudah mendengarnya. Pelatih Persema, Timo Scheunemann yang siap menukangi Persema di LPI menilai hal itu sebatas rumor. Dengan demikian, Persema sepertinya harus belajar dari kondisi apa yang terjadi di skuad Persibo Bojonegoro, anggota kompetisi Super Liga yang juga akan nyebrang ke LPI. Tim asal kota Ledre ini sudah kehilangan delapan pemain pilarnya yang seluruhnya menolak gabung LPI, salah satunya Samsul Arif.‘’Itu semua rumor. Dalam hari-hari ini akan ada kejelesan. Setelah ada hitam di atas putih, saya baru bisa bicara,” terang Timo mengomentari khabar tentang Irfan dan Suroso tersebut saat dikonfimasi Malang Post, petang kemarin.
Kedua pemain enggan tetap memperkuat Persema jika harus bermain di kompetisi ‘tandingan’ PSSI, LPI. Mereka tidak mau menanggung resiko berat yang kemungkinan diberikan otoritas tertinggi sepakbola negeri ini jika sampai ikut keluar dari Super Liga. Kabarnya, Irfan tidak mau karirnya di timnas yang saat ini lagi moncer-moncernya, harus dibuyarkan oleh ancaman skorsing berat dari PSSI. Rasa itu juga dimiliki Suroso.
Sementara itu, Irfan dan Suroso masih belum dapat dikonfirmasi. Hanya saja, bagi Suroso sebelumnya mengaku, masih bimbang jika harus bertahan di Persema dan gabung bermain di LPI. ‘’Saya masih pikir-pikir,” singkatnya. (poy/nug)

Sabtu, 25 Desember 2010

Bachdim Siap Starter

Sabtu, 25 Desember 2010 15:03
KUALA LUMPUR - Irfan Bachdim mengaku siap tampil sebagai starter saat tim nasional Indonesia melawan Malaysia, Minggu  malam ini. Namun, Irfan menyerahkan semua keputusan kepada pelatih Alfred Riedl.
"Kondisi saya sudah siap kalaupun diturunkan sebagai starter. Namun  keputusan itu tetap ada di tangan pelatih," kata Irfan usai latihan di Stadion Nasional, Bukit Jalil, Kuala Lumpur, Sabtu kemarin. Irfan sempat berkutat dengan cedera pangkal paha di babak semifinal Piala AFF 2010. Akibatnya dia harus rela duduk di bangku cadangan saat Indonesia bertemu Filipina di semifinal leg kedua.
Pada duel yang berakhir 1-0 untuk Indonesia itu, Irfan digantikan oleh striker muda, Yongky Aribowo yang sebelumnya merupakan penghuni bangku cadangan.Riedl sebelumnya mengatakan peluang Irfan dan Yongky untuk menjadi starter sama. Kesempatan bagi keduanya akan ditentukan oleh penampilan mereka selama latihan.
Sampai saat ini, Irfan telah mengoleksi 2 gol. Masing-masing dicetak saat Indonesia melibas Malaysia 5-1 dan menang 6-0 lawan Laos.
Irfan menambahkan, perjuangan timnas Indonesia saat bertemu Malaysia di final tak akan semudah pertandingan sebelumnya di babak grup. Selain sudah hafal dengan penampilan Indonesia, pasukan K Rajagobal juga akan mendapat suntikan semangat dari para pendukungnya."Namun, saya optimistis Indonesia bisa memenangkan pertandingan esok (malam ini,red)," kata Irfan dengan raut wajah meyakinkan.
Sementara itu, pemain-pemain tim nasional Indonesia siap menghadapi Malaysia pada leg pertama final Piala AFF 2010. Firman Utina cs tetap mengincar kemenangan meski tampil di kandang lawan."Secara pribadi saya sudah siap bertemu Malaysia. Tidak ada instruksi khusus dari pelatih selain memenangkan pertandingan," kata Firman usai latihan di Stadion Nasional Bukit Jalil,  Sabtu 26 Desember 2010.
Tekad yang sama juga dilontarkan oleh pemain Indonesia lainnya, Cristian Gonzales. Meski kondisinya diragukan karena cedera pangkal paha, El Loco mengaku siap menghadapi Malaysia."Alhamdulillah saya juga sudah siap. Saya juga belum tahu apakah saya main atau tidak besok. Saya sendiri sudah siap tampil lawan Malaysia," papar Gonzales.Sementara itu, striker Bambang Pamungkas mengaku juga akan tampil maksimal bila diberi kesempatan tampil oleh pelatih Alfred Riedl.
"Saya belum tahu apakah saya main atau tidak besok. Itu semua ada di tangan pelatih dan saya sangat menghargainya. Tapi sebagai pemain saya tentu siap menghadapi pertandingan besok," kata striker yang akrab disapa Bepe ini.
Pada kesempatan yang sama, Bepe juga membantah telah ikut membantu Malaysia ke final berkat dua golnya saat tampil melawan Thailand di babak penyisihan Grup A awal Desember lalu."Sebenarnya saya tidak ingin menyelamatkan Malaysia. Saat bertemu Thailand, saya hanya menjalankan tugas saya di Indonesia," kata Bepe."Kalau pun dua gol saya akhirnya membantu Malaysia lolos ke semifinal, itu bisa dikatakan takdir saja," sambungnya.Bepe mencetak dua gol dari titik penalti saat Indonesia mengalahkan Thailand 2-1. Hasil ini membuat Malaysia berhak ke semifinal usai mengalahkan Laos 5-1. (jpnn/nug)

Kamis, 23 Desember 2010

Terima Kasih Arema

Rabu, 22 Desember 2010 15:40
PADANG - Kehadiran Arema untuk memenuhi undangan Semen Padang benar-benar mendapat apresiasi dari supporter tuan rumah, kemarin sore. Pasalnya pertandingan di Stadion H. Agus Salim ini digelar untuk amal para korban bencana alam gempa bumi dan Tsunami di Mentawai.
Seperti yang dinyanyikan kelompok supporter Semen Padang, Spartack, mereka beberapakali menyampaikan terima kasih kepada tim Arema. “Terima kasih Arema Malang, dari kami Spartacks,” demikian kalimat yang dinyanyikan supporter yang berada di tribun selatan ini.
Pelatih Semen Padang, Nil Maizar pun mengucapkan terima kasih kepada tim Arema yang jauh-jauh datang ke Padang untuk laga amal. Apalagi menurut pelatih asal Padang ini, tim asuhannya mendapat pelajaran yang berharga dari hasil imbang laga ujicoba kemarin sore.
“Ya, kita ucapkan terima kasih kepada tim Arema, atas simpatinya untuk datang ke Padang dalam laga amal sore ini, salam hormat untuk tim Arema dan Aremania semua di Malang,” ungkap Nil maizar kepada Malang Post saat ditemui usai pertandingan yang berakhir imbang 0-0 ini.
Perihal hasil imbang tersebut, Maizar mengaku cukup puas dengan penampilan pasukannya yang sudah lama tidak ada pertandingan karena jeda kompetisi. Setidaknya dari ujicoba tersebut, menurut mantan pemain Semen Padang ini bisa diketahui performa pemainnya.
“Saya cukup puas dengan ujicoba sore ini, setelah satu bulan kita tidak ada pertandingan, saya lihat sentuhan pemain dari kaki ke kaki masih bisa mereka tunjukkan. Tapi kita akui finishing touch lini depan kita masih lemah, ini yang harus kita benahi sebelum kompetisi bergulir lagi,” terang Maizar.
Sementara untuk permainan tim Arema sendiri, pelatih yang juga pernah memperkuat Timnas ini mengaku cukup bagus. Khususnya di babak pertama, menurutnya Arema tampil menekan dan memiliki peluang bagus dari Noh Alamshah yang cukup membahayakan gawang Semen Padang.
“Arema tim bagus, mereka ada peluang dari Alamshah, yang berhasil menipu lini belakang kita, ini juga harus kita benahi dan kita evaluasi untuk persiapan kompetisi nanti. Tapi secara keseluruhan, hasil imbang ini adalah hasil yang fair, karena kita sama-sama tampil menyerang,” pungkas Maizar. (bua/lim)

Buang Peluang

Rabu, 22 Desember 2010 14:56
PADANG - Arema harus puas dengan hasil imbang tanpa gol saat dijamu Semen Padang dalam laga amal di stadion H. Agus Salim, Padang, kemarin sore. Hasil tersebut cukup pantas bagi kedua tim yang tampil saling menyerang, meski Arema memiliki peluang untuk menang.
Wartawan Malang Post, Buari dari Padang melaporkan, ada dua peluang bagus di babak pertama yang dimilliki striker Arema, Noh ‘Along’ Alamshah. Menit 28, striker asal Singapura ini menyambut umpan silang Esteban Gullien dengan tandukannya, sayang bola hanya membentur mistar gawang Semen Padang dan gagal berbuah gol.
Satu lagi menit 37, peluang emas dimiliki Along saat lepas dari jebakan offside lini belakang Semen Padang. Along yang sudah tinggal berhadapan dengan kiper, gagal mengarahkan bola ke ruang kosong, sehingga bola masih bisa diblok kiper Semen Padang, Jandia Eka Putra.
Selain peluang milik Along yang diposisikan sebagai target man, striker sayap kiri Arema, Dendi Santoso juga memiliki peluang bagus menit 27. Sayang, Dendi yang menusuk dari sektor kanan pertahanan Semen Padang kurang tenang dalam mengeksekusi peluangnya, sehingga hilang begitu saja.
Secara umum, pada babak pertama Arema mampu menguasai jalannya permainan, setidaknya mengimbangi tuan rumah yang sebenarnya juga tampil menyerang. Namun, Ellie Aiboy dkk tampaknya masih belum menemukan irama permainan terbaik mereka.
Tercatat pada babak pertama, tim berjuluk Kabau Sirah ini hanya memiliki dua peluang bagus lewat kaki Saktiawan Sinaga. Dua peluang tersebut masih bisa dipatahkan kiper Arema, Ahmad Kurniawan yang kemarin mendapat sambutan hangat dari suporter Semen Padang.
Memasuki babak kedua, pelatih Arema, Miroslav Janu mengganti tiga pemain sekaligus. AK yang adalah mantan pemain Semen Padang musim lalu ini keluar digantikan Aji Saka, lalu Dendi diganti Musafri dan Tommy Pranata diganti Wahyu Gunawan. Sedangkan Semen Padang hanya mengganti Saktiawan dengan Dedi Hartono.
Pada 45 menit yang kedua ini, Semen Padang mulai menemukan gaya permainannya. Tim asuhan Nil Maizar ini tampil lebih menekan, dan saat pertandingan baru berjalan dua menit, Ellie membuka peluang lewat tendangan kaki kanannya, namun masih bisa diamankan Aji Saka.
Miro terus melanjutkan pergantian pemainnya, yaitu menit 58, Esteban digantikan Rony Firmansyah. Bukan lebih baik, permainan Arema tampak kacau, sehingga menit 64, Semen Padang berhasil mencetak gol lewat tendangan kaki Suheri Daud, namun wasit memutuskan posisinya sudah offside.
Dalam posisi tertekan, Miro menarik Gunawan yang baru masuk itu pada menit 71 dan digantikan Irfan Raditya. Rotasi posisi pemain di lini belakang pun tak terhindarkan, Revi yang di awal babak pertama sebagai bek kiri, lalu gelandang bertahan, akhirnya ke posisi bek kiri menggantikan posisi Gunawan.
Irfan di posisikan sebagai gelandang bertahan, hingga akhirnya menit menit 74, bek kiri Arema, Alfarisi mengalami cedera dan ditarik keluar menit 74. Sehingga Miro menginstruksikan Musafri untuk turun membantu pertahanan, dan memasukkan Amirudin sebagai gelandang kiri.
Menurut kesepakatan semula, harusnya hanya ada lima pergantian pemain. Sehingga Miro terpaksa meminta kebijaksanaan pengawas pertandingan dan meminta kesepakatan pelatih Semen Padang untuk bisa menambah satu kali pergantian, saat Alfarisi mengalami cedera.
Lima menit jelang pertandingan usai, giliran Njanka coba naik membantu serangan, dengan posisi sebagai gelandang. Posisinya digantikan Irfan yang berduet dengan Leo di lini belakang Arema. Kedudukan imbang tanpa gol bertahan hingga babak kedua usai.
’’Kita menghadapi tim yang tampil full team. Hasil ini sudah cukup bagus. Kita tidak ada delapan pemain inti, okelah kita bisa seri, tapi sebenarnya kita bisa menang, kalau di babak pertama itu bisa tercipta dua gol,’’ komentar Miro kepada Malang Post, usai pertandingan.
’’Babak pertama kita main bagus, kita ada tiga peluang bagus yang harusnya 200 persen jadi gol. Babak kedua saya ganti pemain, kualitas permainan kita turun, karena organisasi permainan tidak jalan. Saya coba untuk improvisasi posisi pemain, tidak apa-apa,’’ sambung pelatih asal Republik Ceko ini. (bua/avi)

Senin, 20 Desember 2010

Pantang Cedera Untuk Persema

Pantang Cedera Untuk Persema
Senin, 20 Desember 2010 15:46
MALANG-Pelatih Arema, Miroslav Janu sempat mengkhawatirkan performa pemainnya yang bergabung di Timnas Indonesia. Khususnya dengan pemain yang jarang mendapat kesempatan tampil di turnamen Piala AFF 2010.
Namun kini, Miro sepertinya juga mulai was-was dengan kondisi pemainya, yang selalu masuk starting line up. Setidaknya dua dari lima pemain itu, hampir selalu masuk tim inti, yaitu Zulkifli Syukur dan Ahmad Bustomi.
Bahkan pada laga kedua menghadapi Timnas Filipina, tiga pemain Arema masuk starting eleven, yaitu Zulkifli, Bustomi dan Yongki Ariwibowo. Mereka bertiga, ikut mengantarkan kemenangan Indonesia 1-0 atas Filipina.
Sayangnya, Miro tak mau banyak komentar perihal performa ketiganya di Timnas. “Kamu tanya pelatih Timnas saja,” ungkap pelatih asal Republik Ceko ini saat ditemui di kantor Arema, kemarin siang.
Terlepas itu, Miro mulai berhitung dengan jadwal Timnas Indonesia yang lolos ke final Piala AFF. Menghadapi Timnas Malaysia, laga final juga menggunakan system home-away seperti di babak semifinal kemarin.
Pada leg pertama atau laga final pertama, Timnas Indonesia akan bertandang ke Malaysia, Minggu (26/12) nanti. Disusul leg kedua, Indonesia vs Malaysia digelar di stadion Gelora Bung Karno, Jakarta, Rabu (29/12) depan.
Khusus untuk leg kedua tersebut, menurut Miro sudah cukup dekat dengan jadwal pertandingan Arema di kompetisi Indonesia Super League 2010/2011. Tepatnya mendekati laga Arema lawan Persema di stadion Kanjuruhan, 4 Januari nanti.
“Ya, pertandingan Timnas tanggal 29 Desember, sudah dekat dengan pertandingan Arema, lihat nanti kondisi pemain,” sebut Miro berharap Arema bisa tampil full team saat meladeni Laskar Ken Arok nanti.
Untuk itu, mantan pelatih Slavia Praha ini pun tak membawa beberapa pemain yang masih dalam proses penyembuhan cedera ke Padang. Seperti Chmelo Roman, Purwaka Yudhi dan Hermawan harus melakukan terapy dan latihan fitness di Malang.
Miro menginginkan, seluruh pemainnya siap tempur dalam laga derby Malang nanti. Khususnya Roman, gelandang asal Slovakia yang mengalami cedera di bagian jari kaki kirinya ini diminta untuk terapy penyembuhan, selama tim Arema di Padang.
“Saya tiga minggu latihan terus, dan tidak ada waktu untuk recovery, dan sekarang ada waktu lima hari untuk terapi, dan nanti bisa kembali latihan lagi, sedikit demi sedikit,” ungkap Roman di kantor Arema, kemarin siang.
 “Cedera saya ini tidak serius, tapi saya memang tidak ikut ke Padang untuk terapi, agar nanti bisa tampil maksimal  di pertandingan resmi,” sambung pemain yang mengalami cedera saat ujicoba lawan Deltras Sidoarjo, 1 Desember lalu ini. (bua)

Satu Kali Gaji Cair

Senin, 20 Desember 2010 14:43
MALANG - Setelah hampir dua pekan belum ada kejelasan perihal gaji pemain dan pelatih Arema yang pernah dijanjikan awal bulan Desember lalu, manajemen rencananya akan mencairkan hak mereka, Selasa (21/12) hari ini.
Menurut informasi, Senin (20/12) kemarin, manajemen Arema telah mendapatkan uang untuk pembayaran gaji pemain dan pelatih itu. Namun belum bisa langsung ditransfer, lantaran total uang tersebut baru bisa untuk setengah bulan gaji. Jika tak ada kendala, tambahan uang untuk satu kali gaji baru diterima manajemen hari ini. Sehingga satu kali gaji yang nilainya sekitar Rp 900 juta itu baru dibagikan hari ini juga.
‘’Insya Allah, gaji bisa diselesaikan besok (hari ini, Red.), biar tim berangkat ke Padang dengan lega. Karena saya tahu, gaji telat tiga bulan, mereka pasti dongkol,’’ ungkap pelaksana harian PT Arema Indonesia, Abriadi Muhara, kemarin sore.
‘’Ya, mudah-mudahan saja, besok (hari ini, Red.) ada kabar gembira untuk tim Arema. Sekarang (kemarin, Red.) saya mau urus semuanya di Surabaya, agar besok bisa beres semua,’’ sambung pria yang juga Ketua Panpel Arema ini sesaat sebelum meninggalkan kantor Arema.
Dijadwalkan pagi ini, Arema berangkat ke Padang untuk memenuhi undangan Semen Padang pada laga amal di stadion H. Agus Salim, Padang, Rabu (22/12) besok. Sehingga manajemen berusaha keras, hari ini juga ada pembayaran gaji pemain.
Namun tak ada penjelasan resmi, perihal sumber keuangan Arema untuk membayar satu kali gaji ini. Meski kabarnya, manajemen Arema mendapat talangan, karena dana dari pihak sponsor hingga saat ini ternyata belum ada kepastian.
Pembayarn gaji oleh manajemen ini bukan yang pertama, pada pertengahan bulan November lalu, pemain juga telah menerima gaji mereka. Saat itu, manajemen mengaku untuk pembayaran gaji pertama, yaitu bulan Agustus.
Sedangkan pembayaran gaji kali ini untuk bulan September, sehingga manajemen tinggal menyisakan tanggungan dua bulan gaji lagi. ‘’Mohon doa restunya, semoga besok (hari ini, Red.) bisa beres,’’ sebut media officer Arema, Sudarmaji.
Sementara itu, sikap pemain memilih untuk tak banyak berharap sebelum mereka benar-benar menerima uang di tangan. Maklum, pemain tak mau kecewa jika ternyata hari ini manajemen Arema masih belum bisa bayar gaji.
Apalagi di internal tim Arema, beredar informasi bahwa gaji pemain dan pelatih akan dibayar sekitar hari Sabtu (25/12) nanti. Meski diantara pemain juga masih belum yakin, satu kali gaji untuk mereka akan diselesaikan manajemen dalam minggu ini.
‘’Kita sudah sering menerima janji soal gaji ini. Kita tidak mau sakit hati lagi, kalau ternyata besok tetap tak ada gaji, jadi kita tunggu saja besok. Meski kami tetap percaya, manajemen berusaha mencari uang untuk bayar gaji,’’ ungkap salah seorang pemain Arema yang tak mau namanya disebutkan di koran. (bua/avi)
 

Berkat ‘Tarian’ Yongki

Senin, 20 Desember 2010 14:48
MALANG - Langkah berani dilakukan pelatih Timnas Indonesia, Alfred Riedl dengan membangku cadangkan Irfan Bachdim saat menjamu Timnas Filipina pada leg kedua semifinal Piala AFF di stadion Gelora Bung Karno, Jakarta, Minggu (19/12) malam.
Sebagai ganti bintang timnas itu, Riedl menurunkan Yongki Ariwibowo untuk berduet dengan Cristian Gonzales di lini depan tim merah putih. Inilah pertama kali, Yongki tampil di ajang resmi bersama timnas senior sejak kick off babak pertama. Bahkan striker Arema ini mendapat kesempatan tampil full 2x45 menit, menyisihkan Bachdim yang malam itu harus duduk manis di bangku cadangan. Sayang, Yongki belum bisa cetak gol pada laga yang cukup menegangkan itu.
Meski demikian, pergerakan Yongki ikut membuka ruang bagi Cristian Gonzales untuk memiliki ruang tembak dan sukses mencetak gol tunggal di menit 42. Pergerakan Yongki sepanjang pertandingan, benar-benar membuat lini belakang Filipina kalang kabut.
‘’Alhamdulilah saya dapat kesempatan main dan saya coba memaksimalkan kesempatan itu. Tapi memang saya belum beruntung saja, karena belum bisa cetak gol,’’ ungkap Yongki kepada Malang Post, kemarin sore.
‘’Pertahanan Filipina memang cukup bagus. Tapi saya memang belum ada kesempatan saja untuk cetak gol. Saya masih harus berlatih lebih keras lagi, agar di pertandingan berikutnya bisa tampil lebih maksimal dan bisa cetak gol,’’ sambungnya.
Sebelumnya, pada laga ujicoba timnas, Yongki sudah menunjukkan kelasnya saat cetak satu gol, masing-masing ke gawang Timnas Maladewa dan Timor Leste. Setelah itu, pemain asal Tulungagung ini lebih banyak sebagai cadangan di laga resmi.
Khususnya pada babak penyisikan grup, dari tiga pertandingan, Yongki babak penyisihan tak pernah mendapat kesempatan tampil. Termasuk pada leg pertama menghadapi Filipina, pemain kelahiran 23 November 1989 ini hanya duduk di bangku cadangan.
Kini, dengan aksi Yongki yang cukup berhasil merepotkan pertahanan Filipina di leg kedua kemarin, bisa jadi pertimbangan Riedl untuk memberinya kesempatan kedua di pertandingan final menghadapi Malaysia yang juga dengan system home-away.
‘’Ya, harapan untuk di pertandingan final nanti, saya ingin main lagi. Tapi itu terserah pelatih karena dia yang memutuskan untuk pemain tampil atau tidak,’’ sebut Yongki yang harus jatuh-bangun ‘dihajar’ pemain belakang Filipina.
Untuk final leg pertama atau pertandingan pertama, Timnas Indonesia akan bertandang lebih dulu ke Malaysia, Minggu (26/12) nanti, dan final leg kedua di stadion Gelora Bung Karno, Jakarta, Rabu (29/12) depan.
Diatas kertas, Indonesia yang pernah menghajar Malaysia 5-1 pada laga penyisihan grup, berpeluang untuk keluar sebagai juara. ‘’Dalam sepakbola tidak ada yang tidak mungkin, yang penting kita berusaha maksimal,’’ yakin Yongki.
Penampilan mantan striker Persik itu juga mendapat penilaian dari sebuah situs olahraga. Dalam situs tersebut, Yongki mendapatkan poin 6,5 sementara poin tertinggi adalah 7,5 yang diraih Firman Utina.
‘’Semangat juang Yongki patut dipuji. Tinggal jam terbang yang dapat mengasah kecekatannya menunjang pergerakan rekan setim serta memutuskan menembak atau membagi bola,’’ kata situs tersebut. (bua/avi)
 

Jumat, 17 Desember 2010

Tak Lagi Masuk LPI

Jumat, 17 Desember 2010 15:41 MALANG-Nama tim Arema Indonesia dipastikan tak lagi masuk dalam daftar peserta Liga Primer Indonesia (LPI). Itu bisa diketahui dari official web site LPI di http://ligaprimerindonesia.co.id, tak ada nama Arema lagi.
Padahal sebelumnya, Arema Indonesia sempat tercantum sebagai salah satu peserta, lengkap dengan logo Singo Edan. Hal ini bisa menunjukkan Arema memang tak terdaftar sebagai peserta LPI seperti yang dikhawatirkan Aremania.
Namun LPI tetap mencatumkan 18 nama peserta kompetisi yang sudah menggelar laga pramusimnya ini. Tiga diantaranya adalah tim dari Liga Super Indonesia yaitu Persema, Deltras Sidoarjo dan Persibo Bojonegoro.
Peserta lainnya yaitu Batavia FC, Bogor Raya FC, Jakarta 1928, Solo FC, Bandung FC, Medan Chiefs, Tangerang United, Bali FC, Semarang United, Persebaya, Real Mataram, Cement Padang, Makassar City, Manado United dan PSMS Bintang.
Menyusul tak adanya lagi nama Arema di daftar peserta LPI ini, manajemen Arema menyambutnya dengan baik.
“Itu langkah bijaksana, karena Arema konsisten di ISL (Indonesia Super League),” ungkap manajer media officer Arema, Sudarmaji.
“Ya, kita anggap itu langkah yang bijaksana, karena untuk meminimalisir polemic yang terjadi. Terima kasih atas pengertian pengelola web site, yang telah memahami komitmen Arema di ISL,” sambung mantan wartawan ini.
Kebetulan pendaftaran untuk ikut LPI ini dilakukan 8 Desember lalu, dan ini artinya Arema tidak ikut terdaftar. Manajemen Arema beranggapan, pihak pengelola LPI sudah mengerti setelah sebelumnya sempat melakukan sosialiasi di Malang.
“Kita berharap konsistensi ini berlanjut, karena saat ini Arema fokus dengan persoalan internal  tim Arema, kita ingin selesaikan masalah internal Arema, juga untuk persiapan ISL dan persiapan tampil di LCA,” terang Darmaji.
“Kita yakin Aremania akan menerima lega keputusan dari LPI ini, dan memang selayaknya seperti itu, karena Arema sejak awal memang tak pernah ikut LPI,” sambung pria asal Banyuwangi ini kepada Malang Post. (bua/jon)

Garuda Tetap Menyerang

Jumat, 17 Desember 2010 16:02
Irfan, Firman dan Nasuha Cedera Ringan
JAKARTA – Meski hanya butuh hasil seri untuk bisa lolos ke final AFF Suzuki Cup 2010, namun menjamun Filipina, Minggu (19/12) besok, timnas Indonesia tetap akan tampil menyerang.
Bukan itu saja, Alfred Riedl justru melihat penampilan Indonesia menjadi buruk ketika pola bertahan dijalankan. Tak heran jika di leg kedua yang digelar di Gelora Bung Karno itu, Riedl menolak main bertahan untuk sekadar bermain safe.
‘’Tidak. Kami Kami bukan tim defensif. Pilihannya kita bermain terbuka atau kita bermain menyerang. Melawan Filipina kami akan bermain ofensif, berusaha mencetak gol, dan memenangi pertandingan,’’ kata Riedl usai latihan timnas di lapangan ABC Senayan, kemarin.
Jika janji itu direalisasikan, laga semifinal antara Indonesia kontra Filipina dipastikan akan berjalan menarik. Karena Filipina sendiri pasti akan tampil all out untuk mengejar ketinggalan, sekaligus berebut tiket ke final. Wajar kalau Indonesia juga akan tampil maksimal.
’’Kami tidak akan bermain bertahan. Kami pernah mencobanya saat berhadapan dengan Thailand di babak penyisihan grup dan hasilnya buruk,’’ katanya.
Riedl sendiri juga tetap akan memainkan formasi yang sama. Cristian 'El Loco' Gonzales dan Oktovianus Maniani yang telah mengantongi kartu kuning tidak dirisaukan.
Gonzales dan Okto mendapatkan kartu kuning dalam laga semifinal pertama melawan Filipina, Kamis (16/12) malam. Keduanya diganjar kartu kuning karena melakukan pelanggaran keras kepada pemain lawan.
Jika di laga kedua nanti keduanya kembali mendapat kartu kuning, dipastikan mereka akan absen di partai final pertama. Absennya kedua pemain tersebut tentu akan sangat merugikan mengingat signifikansi peran mereka dalam permainan tim 'Merah Putih'.
Untuk menghindarinya, bisa saja mereka disimpan di laga semifinal kedua, dengan harapan Indonesia tetap menang dan mereka akan main di final. Namun asumsi ini langsung ditepis oleh pelatih Alfred Riedl. Ia menegaskan akan tetap memakai tim utama di leg kedua. ’’Mereka akan tetap dimainkan. Tidak ada waktu untuk istirahat,’’ tegasnya.
Sayangnya kondisi pemain inti timnas lainnya, juga sedang tidak bagus. Striker asal Lawang, Irfan Bachdim mengalami cedera ringan. Bahkan Firman Utina, kemarin harus berlatih terpisah dari rekan-rekannya.
Cederanya Irfan, juga dibenarkan Riedl. ’’Kami sudah melakukan latihan ringan. Beberapa pemain harus diistirahatkan dan ada yang mengalami cedera ringan, seperti Irfan,’’ ujar pelatih 61 tahun ini.
Sedangkan soal Firman, Riedl masih belum bisa memastikan. Dia akan terus memantau kondisi Firman. Seperti kemarin, Firman hanya lari-lari kecil keliling lapangan dan latihan fisik.
Sementara soal Muhammad Nasuha yang mengalami benturan di kepala dalam laga semifinal pertama, Riedl bisa memastikan kalau pemain Persija tersebut baik-baik saja.
’’Nasuha baik-baik saja. Lihat saja, sekarang dia pakai bandage di kepala malah tambah ganteng,’’ seloroh Riedl. (jpnn/avi)

Kamis, 16 Desember 2010

Duet Purwaka-Njaka Cedera

Kamis, 16 Desember 2010 16:55
MALANG-Pada sesi latihan di Stadion Gajayana, kemarin pagi, pelatih Arema, Miroslav Janu kembali mencoba duet Purwaka Yudhi dan Pierre Njanka. Khususnya saat kontrol game, keduanya dicoba tampil bersama-sama di lini belakang Arema.
Namun persoalannya, kondisi Purwaka ternyata masih cedera, setelah beberapa waktu lalu pulang dari pemusatan latihan di Bali. Center back Arema ini mengeluh sakit di perut bagian bawahnya, yang merupakan cedera lama kambuh lagi.
Meski mengaku masih belum sembuh, Purwaka tampak cukup padu berduet dengan Njanka. Kebetulan duet Purwaka-Njanka ini pernah menjadi duet tangguh di lini belakang Arema pada kompetisi musim lalu.
“Belum, kondisi saya masih belum sembuh. Buktinya masih belum bisa lari kencang, saya masih terus melakukan terapi,” ungkap Purwaka yang cederanya sempat membuat Miro kebingungan karena dari analisa dokter tidak ada masalah.
Sementara Njanka mengalami cedera di bagian lutut kanannya di tengah-tengah control game. Akibatnya, bek Arema asal Kamerun ini harus menepi dan duduk di pinggir lapangan dengan kondisi lutut di kompres dengan es.
“Untuk kondisi Purwaka memang masih belum sepenuhnya sembuh, kondisinya masih belum full, sedangkan Njanka tidak apa-apa, mungkin hanya kelelahan saja,” sebut dokter tim Arema, Albert Rudianto, kemarin siang. (bua/jon)

Kepala Loco Menangkan Indonesia

Kamis, 16 Desember 2010 16:43
JAKARTA - Indonesia berhasil melewati laga semifinal dengan kemenangan berkat tandukan Cristian ‘El Loco’ Gonzales, semalam. Gol yang tercipta pada menit 31 melalui umpan terarah dari Firman Utina itu mengantar kemenangan Indonesia dengan skor 1-0. Pertahanan Filipina yang kokoh berhasil diterobos El Loco dan membuat Stadion Utama Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta, bergemuruh.
Tandukan Gonzales juga gol tunggal kemenangan Indonesia dalam pertandingan pertama semifinal Piala AFF melawan Filipina. Gonzales mencetak gol lewat kerjasama apik dengan gelandang Firman Utina.
Firman memberi umpan panjang dari luar kotak penalti dan salah diantisipisi oleh barisan pertahanan Filipina. Kendati badannya sudah condong ke depan, Gonzales mampu memaksimalkan tandukan yang tak terjangkau kiper Filipina Neil Leonard Dula.
Pelatih Indonesia Alferd Riedl memilih menempatkan dua striker, Irfan Bachdim dan Cristian Gonzales, menjadi starter di Gelora Bung Karno. Di lini kedua, Riedl memasang kuartet Firman Utina, Ahmad Bustomi, Oktovianus Maniani, dan M Ridwan. Di lini pertahanan Maman Abdurahman akan menjadi tembok kuat bersama M Nasuha, Zulkifli Syukur, dan Hamka Hamzah.
Indonesia memang tampil  menekan sejak menit pertama peluit pertandingan dimulai. Peluang terbaik akhirnya tercipta di menit tujuh lewat kerjasama Irfan Bachdim dan Oktovianus Maniani. Sayangnya, peluang itu terbuang percuma setelah bola sodoran Bachdim malah dibuang Okto ke sisi kanan mistar gawang.
Tiga menit berselang, kembali Okto membuka peluang emas. Kali ini pemain asal Papua itu bekerjasama dengan Gonzales. Namun kali ini malah Gonzales yang membuang bola ke atas mistar meski sudah di depan gawang tim Filipina.
Filipina sendiri bermain lepas tanpa tekanan. Beberapa kali mereka melakukan serangan berbahaya. Tercatat di menit 13, Filipina mencetak peluang pertamanya lewat tendangan keras Philip Younghusband dari luar kotak penalti. Phil yang jebolan akademi Chelsea itu merupakan striker berbahaya yang berhasil dijinakkan Zulkifli Syukur.
Tim berjuluk Azkals itu sedari awal belum mampu mengimbangi tekanan tinggi dari Indonesia. Mereka cenderung defensive tapi justru itulah yang membuat tercipta gol cepat pada menit 31. Itu menjadi gol pertama dan terakhir di babak pertama. Hingga turun minum, skor masih 1-0 untuk keunggulan Indonesia
Memasuki babak kedua, Indonesia masih bermain terbuka dan berusaha membongkar barisan Filipina yang menumpuk di belakang. Pada menit 58, Filipina justru mengganti pemain nomor 23 dengan nomor 19. Indonesia memperagakan permainan berjalan cukup terbuka dan dimanfaatkan Filipina dengan serangan balik.
Menit 60, Okto Maniani terkena kartu kuning, pemain super lincah ini memang tampil cemerlang dan tak kenal lelah. Riedl langsung mengganti Okto dengan memasukkan mantan pemain Arema Arif Suyono.
Masuknya Arif Suyono di menit 60 menggantikan Oktovianus Maniani juga menambah daya gedor Indonesia. Hanya tiga menit pasca menginjakkan kaki di lapangan, Arif bisa merepotkan Azkals -julukan Filipina- dengan teknik mencuri bola dan merangsek masuk pertahanan lawan. Sayangnya peluang ini masih gagal jadi gol.
Riedl kembali melakukan pergantian pemain pada menit 68 dengan memasukkan Bambang Pamungkas. Namun justru serangan dibangun dari sayap kiri berkat kerjasama Arif dan Nasuha. Skrimit sempat terjadi di lini belakang Azkals namun peluang ini gagal berbuah gol. Filipina bukannya tidak menimbulkan ancaman di paruh kedua. Nasuha yang berkali-kali overlapping membuat defender Filipina kewalahan.
Tapi justru mereka lebih banyak fokus menganggu konsentrasi Gonzales yang telah mendapat kartu kuning. Menit 71, Gonzales sempat diprovokasi pemain belakang Filipina dengan harapan berbuah kericuhan. Justru El Loco menunjukkan sikap sportif dengan menunduk, tersenyum dan tak membalas provokasi itu.
Petaka terjadi pada menit 73 setelah terjadi miskomunikasi antara Markus Haris Maulana dan defender Indonesia Maman Abdurahman. Kiper Markus Haris Maulana meninggalkan posnya untuk mencegah jalannya bola. Momen itu dimanfaatkan pemain Filipina dengan mengirim si kulit bundar ke sisi jauh gawang Markus. Beruntung, Zulkifli menjadi pahlawan dan berhasil menghalau bola yang nyaris masuk tersebut.
Selepas peluang terbaik itu, Azkals malah justru menurunkan tempo permainan sehingga ball position masih dikuasai Indonesia. Meski bertahan, justru kerjasama antara Bepe dan El Loco berulang kali membuat defender Azkals lintang pukang. Salah satunya umpan Bepe pada menit 80 puluh yang hanya beberapa inci dari kepala Gonzales namun tak berbuah gol.
Menit 84, Nasuha digantikan Beny Wahyudi pemain Arema yang memiliki kemampuan di lini kiri dan kanan. Filipina yang belum mampu menembus benteng pertahanan Garuda mencoba mencari bola mati. Namun beberapa kali set piece Azkals justru tak mampu dimanfaatkan dengan baik.
Satu-satunya set piece yang dekat dengan gol terjadi pada menit 87, kali ini Markus menebus kesalahannya pada menit 73. Dia berhasil menangkap laju bola kendati harus terbanting diatas tanah. Hingga tambahan waktu tiga menit, Filipina belum berhasil menyamakan kedudukan. Justru pemain Filipina sempat kontak dengan Arif Suyono sehingga membuat waktu terbuang percuma.
Meski tipis, kemenangan ini sekaligus menjadi modal awal bagi Indonesia dalam leg kedua semifinal Piala AFF pada 19 Desember mendatang di Stadion yang sama. Dukungan supporter Indonesia yang bertubi-tubi menjadi suntikan moral tersendiri. Laga itu sangat kolosal lantaran ribuan orang termasuk Presiden Republik Indonesia Susilo Bambang Yudhoyono dibuat tegang sejak menit awal.(ary/avi) 
 

Senin, 13 Desember 2010

Ian Rush Yakin Indonesia ke Final

Minggu, 12 Desember 2010 17:48
JAKARTA - Legenda sepakbola Liverpool, Ian Rush, memprediksi timnas Indonesia bakal melaju ke final AFF Suzuki Cup 2010. Menghadapi Filipina pada 16 dan 19 Desember nanti di Gelora Bung Karno, bakal dimenangkan tim merah-putih.
Prediksi itu bukan tanpa sebab. Dalam kacamata legenda Liverpool tersebut, bermain di Jakarta dua kali, lantaran Filipina tidak memiliki lapangan yang layak dan sesuai standar AFF, menjadi modal penting Indonesia.
‘’Indonesia memiliki kans yang besar melaju ke final. Dengan dua pertandingan di kandang sendiri tentu merupakan keuntungan yang luar biasa,’’ ujar Ian Rush .
Rush berada di Jakarta untuk ambil bagian dalam pelaksanaan Giving Kids a Sporting Chance yang diselenggarakan Liverpool bekerja sama dengan British Chamber of Commerce (Britcham) di lapangan hoki di kawasan Gelora Bung Karno, Sabtu kemarin.
Ian Rush sangat yakin dukungan penonton Indonesia yang akan menyerbu SUGBK akan menambah semangat juang Ahmad Bustomi cs. Sebaliknya, teror penonton tuan rumah akan mempengaruhi mental Filipina.
’’Kalau melihat permainan Indonesia, saya yakin akan mudah bagi Indonesia mengalahkan lawan-lawannya. Apalagi Indonesia punya keuntungan bermain di kandang melawan Filipina. Tidak ada alasan kenapa Indonesia tidak bisa lolos ke final,’’ ujar Rush yang sudah ada di Jakarta sejak Kamis lalu.
Menurutnya, dukungan suporter tuan rumah turut membantu dalam sukses Indonesia menuju final. Kehadiran suporter langsung di stadion sedikit banyak akan mengangkat motivasi pemain di atas lapangan.
’’Fans juga harus terus memberikan dukungan kepada para pemain. Mereka merupakan pemain ke-12 di setiap pertandingan Indonesia, persis seperti suasana laga di Anfield,’’ kata Rush. (jpnn/avi)
 

Lawan Indonesia, Ultra Defensive

Minggu, 12 Desember 2010 17:50
JAKARTA – Timnas Filipina berhasil mencetak sejarah dengan lolos ke semifinal AFF Suzuki Cup 2010. Sebelumnya, tim ini selalu menjadi bulan-bulanan lawan saat turun di turnamen yang dulu bernama Piala Tiger.
Filipina berhasil tampil sebagai runner up grup B tanpa sekalipun tersentuh kekalahan. Tim asuhan Simon McMenemy berhasil menahan imbang Singapura 1-1 dan Myanmar 0-0, serta mengalahkan tuan rumah Vietnam, 2-0.
Sukses Filipina tak luput dari banyaknya pemain naturalisasi, plus gaya bermain yang terlalu defensive. Menghadapi Indonesia di semifinal, Kamis (16/12) mendatang, Filipina juga diprediksi bakal memakai pola yang sama. Seperti yang disampaikan dua bersaudara James dan Philip Younghusband menegaskan, Filipina konsisten dengan taktik ultra defensive.
‘’Saya pikir kami akan bertahan dengan apa yang kami telah perbuat,’’ kata James Younghusband, salah satu pemain naturalisasi kepada media setempat.
’’Cara kami bermain membuahkan hasil. Apakah kami perlu menyerang di sepanjang pertandingan. Kadang cara ini mebuat frustasi, namun itu menghasilkan,’’ sambung Phil, sauadara James Younghusband.
Padahal pola itu sempat mendapat kritikan dari pelatih Vietnam, Henrique Calisto. Menurutnya, tatik bertahan yang diterapkan Filipina membuat pertandingan berjalan tidak menarik.
’’Sepakbola bukan seperti ini, menempatkan delapan pemain di daerah pertahanan dan tidak ada serangan. Mereka memang berjuang dan saya salut dengan para pemain, namun bila  Anda menilai ini adalah sepakbola, maka Anda salah,’’ sambungnya. 
Bahkan apa yang diperagakan Filipina, bisa menghancurkan persepakbolaan di kawasan Asia Tenggara. Namun nyatanya Filipina tidak peduli dengan anggapan tersebut. (jpnn/avi)

Pembuktian Loyalitas Aremania

MALANG - Usai delapan hari di Bali untuk pemusatan latihan, saatnya Arema kembali menjajal kekuatannya menghadapi tim selevel. Singo Edan akan menjamu Persela Lamongan di stadion Gajayana, sore ini mulai pukul 15.30 WIB.
Ini ujicoba kedua Arema di Gajayana, setelah sebelumnya menggilas Deltras Sidoarjo 3-1. Managercoach Arema, Miroslav Janu berharap, hasil ujicoba kali ini bisa lebih baik dari sebelumnya. Tak hanya skor pertandingan namun juga pemasukan. Miro berharap, Aremania datang memadati stadion Gajayana demi memberi pemasukan untuk manajemen Arema yang tengah dilanda krisis keuangan. Menurutnya, pemasukan dari tiket ujicoba ini adalah salah satu cara untuk mengatasi krisis itu.
’’Ya, kalau Aremania suka dengan Arema dan memiliki Arema, harus datang ke stadion. Aremania harus datang semua agar Arema bisa jalan lagi,’’ ungkap Miro usai memimpin latihan di lapangan Abdurrahman Saleh, kemarin sore.
’’Kita sebenarnya bisa saja ujicoba lawan tim lokal. Tapi kita mau beri ujicoba yang bagus dan berkualitas. Ini semua untuk Aremania. Makanya kita harap Aremania bisa datang semua untuk bantu keuangan Arema,’’ sambungnya.
Lebih lanjut, pelatih asal Republik Ceko ini berharap, sore ini tak sampai turun hujan untuk menarik minat Aremania ke Gajayana. Menurutnya, semakin banyak Aremania yang datang, Arema akan mendapat uang dari pemasukan tiket itu.
’’Tidak apa-apa main sore, meski untuk Aremania sebenarnya lebih baik kalau main malam. Kita berharap Aremania tetap support Arema,’’ sebut Miro yang sempat kaget menyusul perubahan kick off dari malam hari menjadi sore hari.
Sementara itu, terkait persiapan timnya, pelatih yang pernah menangani Arema tahun 2007 lalu ini mengaku akan coba maksimal, meski dengan kondisi tim berlogo kepala Singa ini masih tak diperkuat delapan pemainnya yang gabung Timnas.
Lima pemain, yaitu Kurnia Meiga, Zulkifli Syukur, Benny Wahyudi, Ahmad Bustomi dan Yongki Ariwibowo gabung Timnas Indonesia untuk semifinal Piala AFF, sedangkan Noh Alamshah dan Muhamad Ridhuan belum kembali dari Timnas Singapura.
’’Kita akan coba maksimum, meski kita tidak ada pemain inti. Sedangkan Persela saya lihat pemain mereka ada semua, mungkin mereka bisa tampil full team,’’ terang Miro yang sempat dua kali ujicoba lawan tim lokal di Bali.
Disinggung perihal kondisi pemainnya yang bakal tampil tanpa gaji selama tiga bulan, Miro tak mau membahasnya. ’’Mau apa lagi, target kita besok untuk ujicoba saja, seperti ujicoba sebelumnya,’’ yakin mantan pelatih Slavia Praha ini.
Untuk komposisi pemain Arema yang bakal diturunkan sore ini, Miro dengan pola 4-3-3 mengandalkan Alfarizi, Leo Tupamahu, Pierre Njanka dan Waluyo di lini belakang. Lini tengah ada Esteban Gullien, Juan Revi dan Sunarto.
Sunarto diplot sebagai second striker menggantikan posisi Chmelo Roman yang kemarin sore tampaknya ada masalah dengan jari kaki kirinya yang cedera. Sedangkan untuk lini depan ada Amirudin, Dendi Santoso dan Fahrudin.
Pada latihan terakhir kemarin sore, selain mencoba skema permainan dalam tiga perempat lapangan, Miro juga membenahi lini pertahanan Arema. Khususnya Pierre Njanka dkk difokuskan untuk mengantisipasi bola-bola mati, dari tendangan sudut  maupun dari tendangan bebas. (bua/avi)

Beli Sepatu, Tunggu Gaji

Selasa, 14 Desember 2010 00:28
MALANG-Ada yang menarik dari penampilan gelandang Arema asal Slovakia, Chmelo Roman pada sesi latihan di lapangan Abdurrahman Saleh, kemarin sore. Tak biasanya, Roman mengenakan sepatu yang berbeda, antara kaki kanan dan kaki kirinya.
Pada kaki kanannya mengenakan sepatu warna hijau, dan kaki kirinya dengan sepatu warna putih. Menariknya, kedua sepatu itu bukan milik Roman sendiri, melainkan punya Yongki Ariwibowo dan Aji Saka yang sengaja dipinjam Roman.
Menurut pengakuan Roman, sepatu miliknya kekecilan dan tak bisa dipaksa untuk dipakai lantaran kondisi jari kakinya ada yang cedera. Bahkan sekalipun mengenakan sepatu yang selang-seling itu, Roman mengaku masih kesakitan.
“Saya ada sepatu, tapi sekarang saya harus pakai sepatu berbeda, karena kaki saya cedera. Sepatu saya kekecilan dan sakit sekali, sepatu yang saya pinjam hari ini lebih besar, tapi masih sakit sedikit,” ungkap Roman kepada Malang Post.
Sementara untuk membeli sepatu baru, Roman mengaku masih harus menunggu pembayaran gaji dari manajemen Arema. “Saya tidak ada uang untuk beli sepatu baru, saya masih tunggu gaji,” katanya usai latihan, kemarin sore.
Tak hanya terkait dengan sepatunya, pemain yang hampir tiga musim memperkuat Arema ini juga terkendala dengan cederanya yang tak mendapatkan perawatan memadai lantaran kondisi keuangan Arema.
“Saya cedera sejak dari lawan Deltras dulu, dan Arema tidak ada uang untuk dokter, laga uji coba besok (sore ini lawan Persela), saya tidak main, karena besok saya pergi ke Jakarta jemput istri saya dari Slovakia,” terang Roman.
Sementara itu, kapten tim Arema, Pierre Njanka berusaha bersabar untuk menunggu kabar baik dari manajemen Arema.
“Ya kita tunggu saja, mungkin besok ada kabar baik, kita belum terima gaji,” katanya sebelum latihan. (bua/jon)

Besok, Along-Ridhuan Datang

Selasa, 14 Desember 2010 00:26
MALANG-Hingga latihan kemarin sore, dua pilar Arema asal Singapura, Noh ‘Along’ Alam Shah dan Muhammad Ridhuan belum juga bergabung. Dua pemain yang baru memperkuat Timnas Singapura di ajang Piala AFF ini masih belum kembali.
Padahal Timnas Singapura dipastikan gagal melangkah ke babak semifinal setelah di laga terakhir babak penyisihan grup kalah tipis 1-0 atas tuan rumah Vietnam, Rabu (8/12) kemarin. Pelatih Arema, Miroslav Janu pun menunggu kedatangan mereka.
“Dua pemain Singapura belum ada, saya tidak tahu kapan mereka akan datang. Menurut pengurus, mereka tidak bisa dihubungi, jadi saya tidak tahu kapan mereka akan datang,” ungkap Miro usai latihan di lapangan Abdurrahman Saleh, kemarin sore.
Kehadiran Along dan Ridhuan sebenarnya sangat diharapkan Miro untuk secepatnya bisa gabung latihan Arema. Khususnya untuk persiapan Singo Edan jelang laga derby Malang, menghadapi Persema, 4 Januari mendatang.
Sementara menurut keterangan manajemen Arema, dijadwalkan paling cepat, Rabu (15/12) besok, keduanya sudah datang. Itu jika sesuai rencana, dan kemungkinan mereka bisa ikut laga uji coba Arema berikutnya, Sabtu (18/12) nanti.
“Kalau menurut informasi dari Pak Abriadi (Pelaksana Harian PT Arema Indonesia), Along dan Ridhuan akan datang ke Malang antara satu sampai dua hari lagi,” sebut manajer media officer Arema, Sudarmaji, kemarin sore. (bua/jon)

Serge Kangen Aremania

Selasa, 14 Desember 2010 00:36
MALANG-Memori indah membela Arema selama empat musim selalu membekas di hati Emalue Serge. Dua gelar juara Copa Indonesia pernah diraihnya bersama tim Singo Edan. Penyerang asal Kamerun ini dianggap sebagai salah seorang aktor sukses Arema menggondol Piala Indonesia kala itu. Pantas nama Serge selalu dielu-elukan warga Malang yang masih menganggapnya sebagai pemain pujaan.
Semangat itu pula yang ditunjukkan Serge saat harus kembali ke Malang. Namun kini situasinya berbeda. Pemain 25 tahun itu bakal kembali tampil di hadapan puluhan ribu Aremania dengan status pemain tim lawan. Serge menjadi amunisi Persela Lamongan yang bertandang ke Stadion Gajayana menantang Arema dalam partai uji coba yang dilangsungkan sore ini.
Secara terang-terangan, penggawa Laskar Joko Tingkir bernomor punggung 10 itu menyatakan kangen dengan atmosfer sepak bola Malang. Kesempatan menghadapi Arema bakal dimanfaatkannya untuk mengobati rasa kangen tersebut.
“Senang rasanya bisa bertemu Arema. Aku kangen atmosfer sepak bola Malang. Terlebih kotanya yang bagus dan cantik,” ungkap Serge kepada Malang Post kemarin.
Sebagai pemain yang pernah menjadi bagian dari tim berlogo kepala singa itu, Serge merasa memiliki kedekatan emosional yang sangat erat dengan Malang. Suasana kekeluargaan di kota ini membuatnya menganggap Malang sebagai tempat tinggal keduanya.
“Kalau libur, aku pasti sempatkan ke Malang. Aku punya banyak teman di sini,” tuturnya ramah.
Tidak hanya itu, top scorer Arema di ajang Copa Indonesia 2006 ini menyebutkan ada hal lain yang selalu membuatnya kangen dengan Arema dan Malang. Apalagi kalau bukan faktor Aremania. “Siapa pemain Arema yang tidak kangen dengan Aremania. Mereka semua sudah seperti keluarga aku. Di luar lapangan, sampai kapanpun saya selalu dukung Arema” ujarnya bersemangat.
Meski kecintaannya terhadap bekas klubnya tak pernah pudar, suami Tchoumke Davin ini bertekad tetap professional saat diturunkan pada laga uji coba nanti. Sebagai pemain professional, dia berjanji akan memberikan yang terbaik bagi tim yang dibelanya. Serge menyatakan tak gentar harus menghadapi mantan tim yang masih dipujanya.
“Arema tim yang kuat. Materi pemain mereka bagus dan merata. Kita harus tampilkan yang terbaik saat menghadapi mereka,” imbuhnya menanggapi.
Pemain yang berulang tahun setiap tanggal 21 Februari ini tak lupa memberikan suntikan moril kepada para pemain Arema meski belum menyampaikannya secara langsung.
“Ada kabar pemain Arema cukup pusing soal gaji. Tentu itu bisa hambat mereka untuk jadi juara lagi. Tapi semoga tidak mempengaruhi permainan mereka di lapangan,” pungkas pemain yang suka mengecat rambutnya dengan warna kuning itu. (tom/jon)
 

Persela Mainkan Kekuatan Terbaik

Selasa, 14 Desember 2010 00:38
MALANG-Keseriusan ditunjukkan kubu Persela Lamongan menyongsong laga uji coba menantang Arema di Stadion Gajayana sore ini. Total 25 pemain diboyong dalam lawatan ke kandang singa kali ini. Hal itu mengindikasikan bahwa pelatih Subangkit berniat menurunkan kekuatan terbaiknya dalam partai ekshibisi nanti.
Setibanya di Malang siang kemarin, para penggawa tim berjuluk Laskar Joko Tingkir itu langsung digenjot latihan sore harinya. Latihan berdurasi sekitar satu jam tersebut diikuti oleh seluruh pemain, minus Mustafic Fachrudin yang belum kembali usai membela timnas Singapura di ajang AFF Cup 2010.
Lapangan luar Stadion Gajayana sore itu menjadi jujugan tempat berlatih anak-anak Lamongan. Kesempatan menjajal Stadion Gajayana urung dilakukan karena di waktu bersamaan, stadion kebanggaan warga Kota Malang itu digunakan Persema (tim ISL) beruji coba melawan Persema FC.
Selain materi latihan ringan, sore itu para penggawa Persela juga berlatih game selama sepuluh menit. Subangkit membagi skuadnya menjadi dua tim. Tim tanpa rompi didominasi para pemain yang selama ini kerap diturunkan sebagai starter di pertandingan resmi. Sementara, tim berompi hijau mayoritas berisikan para pemain cadangan.
Disinggung soal strategi apa yang akan diterapkan saat menghadapi Arema, Subangkit tidak menjelaskan secara rinci. Namun, mantan entranador Persema itu mengisyaratkan bakal memainkan skuad terbaiknya sebagai starter.
“Kita tetap turunkan kekuatan terbaik. Seperti saya ungkap sejak awal, kita tidak akan main-main dalam uji coba ini. Kita serius menghadapi Arema,” terang pelatih yang dikenal tegas ini.
Besar kemungkinan posisi di bawah mistar dipercayakan kepada I Komang Putra. Mantan penjaga gawang Persema yang akrab dipanggil ‘IKP’ itu menunjukkan progress yang baik dalam beberapa pertandingan terakhir Persela. Kuartet lini belakang mungkin tidak banyak berubah. Kapten Fabiano R Bertrand bakal berduet dengan bek senior, Charis Yulianto sebagai tembok di jantung pertahanan. Sementara Taufik Kasrun dan Slamet Riyadi mengisi posisi bek sayap kanan dan kiri.
Lini tengah bakal diisi oleh Zaenal Arifin, Hendro Siswanto, Jimmy Suparno dan Feri Ariawan. Kuartet sektor gelandang tersebut disiapkan untuk menopang duet maut lini depan. Posisi ujung tombak bisa jadi diplot kepada Emalue Serge dan Riduoane Barkaoui. Dalam latihan kemarin, kedua striker asing itu sengaja diduetkan.
Sinyal bakal dimainkannya Barkaoui tentu cukup mengherankan. Sebelumnya, kondisi fisik penyerang asal Maroko itu diragukan bisa tampil melawan Arema.
“Dia baru saja bergabung dengan tim. Kondisi fisiknya masih belum bagus. Tapi tidak ada opsi lain di lini depan. Kita lihat saja nanti,” tutur Subangkit kepada Malang Post.
Meski tidak menutup kemungkinan rotasi pemain dalam laga uji coba nanti, Subangkit mengaku tidak akan banyak melakukan pergantian.
“Rotasi memang baik. Tapi terlalu banyak melakukan pergantian juga tidak efektif. Arema tim yang bagus dengan materi pemain merata. Saya paham dengan permainan mereka. Pilihan terbaik adalah menurunkan tim terbaik pula,” pungkasnya. (tom/jon)

Sabtu, 11 Desember 2010

Demi Aremania

Sabtu, 11 Desember 2010 15:12
MALANG-Tim Arema baru saja menyelesaikan program pemusatan latihan atau training centar (TC)  di Bali, Sabtu (11/12) kemarin. Meski berangkat dalam kondisi kurang ideal, pemain Arema mengakui,  TC yang dimulai Sabtu (4/12) lalu tersebut memberi hasil positif.
Seperti yang disebutkan kapten tim Arema, Pierre Njanka, selama TC di bali, rekan-rekannya telah berlatih keras demi persiapan tampil di Indonesia Super League dan Liga Champions Asia yang rencananya akan bergulir awal bulan Desember 2011 nanti.
"Ya, dari TC di Bali ini, hasilnya positif untuk pemain. Selama TC, kita kerja dengan bagus, latihan dengan bagus, dan sekarang fokus untuk kompetisi ISL tanggal 4 Januari nanti, menghadapi Persema," ungkap Njanka kepada Malang Post, kemarin pagi.
Selama TC di Bali, pemain tak hanya difokuskan untuk latihan fisik, namun juga latihan teknik dan taktik. Termasuk ada dua kali uji coba Arema menghadapi tim lokal Bali, Senin (6/12) dan Kamis (9/12)  lalu. Itu semua diselesaikan pemain Arema dengan baik.
"Kita di Bali ini bisa latihan dengan konsentrasi, tidak ada gangguan, pemain kerja bagus untuk persiapan ISL dan LCA nanti. Termasuk nanti rencana uji coba itu untuk persiapan Arema tampil di ISL dan LCA," terang bek Arema asal Kamerun ini.
Meski sebenarnya pemain Arema menunggu pembayaran gaji mereka, Njanka mengaku tak mau lagi membahas soal gaji itu. Menurutnya, pemain Arema saat ini berusaha untuk tetap profesional menjalani semua program dari tim pelatih.
"Kita berusaha profesional, dan kita kerja keras untuk Aremania yang selalu ada di belakang kita. Kita sudah tahu, tima Arema memang tidak ada uang, dan saya tidak mau bahas soal gaji itu," yakin Njaka berusaha bijaksana dengan kondisi keuangan Arema.
Namun Njanka tentunya tidak bisa mengatur satu per satu yang dipikirkan pemain Arema. Menyusul urusan gaji ini, tak hanya persoalan di lapangan, namun juga terkait dengan kelurga pemain. Hasil TC tim Arema ini pun akan dibuktikan, saat laga uji coba menghadapi Persela Lamongan, Selasa (14/12) lusa.(bua/jon)

Jumat, 10 Desember 2010

Tuan Rumah Semi-Final, Berkah Bagi Indonesia


PSSI hanya menanggung semua biaya akomodasi, tiket pesawat dan keperluan Filipina di Jakarta.



Nugraha Besoes - Sekretaris Jenderal PSSI (GOAL.com)

Sekjen PSSI Nugraha Besoes menyebutkan, pertandingan leg pertama semi-final Piala AFF 2010 melawan Filipina di Stadion Utama Gelora Bung Karno Jakarta, Kamis [16/12] malam WIB, merupakan berkah bagi Indonesia.

Federasi sepakbola Asia Tenggara [AFF] sebelumnya sudah memastikan pertandingan leg pertama semi-final dilangsungkan di Jakarta, karena Filipina tidak mempunyai stadion yang memenuhi standar internasional.

“AFF telah mengirim surat kepada kami yang isinya menyatakan Filipina memilih Stadion Utama sebagai home ground mereka saat melawan Indonesia di leg pertama semi-final. Ini berkah besar bagi kita,” ujar Nugraha.

“Sebelumnya saya memang menerima telepon dari presiden PFF [federasi sepakbola Filipina], [Jose] Marti Martinez, yang intinya mereka ingin Filipina ber-home ground di Jakarta. Sebab, tidak ada stadion di Manila maupun di Bacolod yang memenuhi persyaratan menggelar pertandingan resmi semisal Piala AFF ini.”<script type="text/javascript" src="http://ad.doubleclick.net/adj/gna.id/level2;tile=2;sz=160x600;ord=317390?area=2l&pos=2&ord=317390"></script>

Ditambahkan, PSSI hanya akan menanggung biaya akomodasi, tiket pesawat, dan semua keperluan Filipina selama di Jakarta dari tanggal 14 sampai 20 Desember. Sementara seluruh penjualan tiket masuk ke kas panitia lokal [LOC].

“Selain semua biaya itu, kami juga menyediakan official match dan keperluan pertandingan. Pemasukan tiket masuk seluruhnya menjadi hak LOC. Hal itu menjadi kompensasi atas pilihan Federasi Sepak Bola Filipina (PFF) yang menginginkan Jakarta sebagai home ground,” imbuh Nugraha.

Sementara itu, tiket dua laga semi-final akan mengalami kenaikan dibandingkan babak penyisihan grup. Nugraha menyatakan, kenaikan tiket itu tidak akan terlalu besar. Mengenai harganya, lanjut Nugraha, bakal diumumkan besok.(GOAL.COM)

Siang ini Masuk Mess Baru

BALI-Setelah satu musim menempati mess milik Bentoel di Jalan Semeru, pemain Arema akan segera pindah mess baru. Dijadwalkan hari ini, pemain Arema akan pindah mess baru di Wisma Merdeka di Jalan Welirang.
Begitu kembali dari pemusatan latihan di Bali, rombongan tim Arema akan lengsung menuju mess baru. Rencananya siang ini, saat tim Arema tiba, akan ada acara potong tumpeng untuk menandai ditempatinya mess baru.
“Ya, besok (hari ini) tim Arema langsung masuk di mess yang baru, dan rencananya sebelum pindahan ke mess baru ini, kita adakan acara potong tumpeng dulu,” ungkap Sekretaris Tim Arema, Muhammad Taufan, kemarin sore.
Jika sesuai jadwal, rombongan tim Arema terbang dari Bandara Ngurah Rai, Bali, siang ini pukul 13.00 WITA. Diperkirakan tiba di Bandara Juanda, Surabaya pukul 13.00 WIB, dan jika lancar maka tim Arema tiba di Malang sekitar pukul 16.00 WIB.
Mess baru untuk pemain Arema ini adalah hasil kerjasama manajemen Arema dengan Universitas Merdeka (Unmer) Malang. Kerjasama sponsorship antara Unmer dengan Arema ini untuk satu musim kompetisi.
Sedangkan untuk mess pemain yang lama sudah dikembalikan kepada manajemen Bentoel. Kabarnya, mess yang  sebelumnya digunakan untuk karyawan Bentoel itu sudah laku.(bua/jon)
 

Miro Puas Hasil TC Jumat, 10 Desember 2010 15:09

BALI - Secara resmi program pemusatan latihan atau training center (TC) Arema berakhir Sabtu (11/12) hari ini. Siang ini pula Pierre Njanka dkk dijadwalkan bertolak dari Bali kembali ke Bumi Malang. Namun sejatinya, latihan terakhir Arema digelar di Stadion Samudra, kemarin pagi.
Sore hari kemarin, pelatih Arema Miroslav Janu memberi kesempatan pemainnya untuk untuk bebas atau tanpa latihan. Termasuk pagi ini yang harusnya ada jadwal latihan, pelatih asal Republik Ceko ini kembali memberi jatah libur untuk pemainnya.
Secara umum, Miro mengaku puas dengan TC timnya selama satu minggu di Bali, sejak Sabtu (4/12) lalu. Baik program latihan maupun dua kali uji coba Singo Edan di Bali, menurutnya berjalan dengan baik, sesuai dengan keinginannya.
‘’TC bagus, latihan bagus dan dua kali uji coba juga bagus. Disini kita dapat lapangan yang bagus untuk latihan di Bali,’’ ungkap Miro memuji Stadion Samudra yang memiliki lapangan bagus untuk tempat latihan Arema selama di Bali.
Meski puas dengan hasil TC timnya, pada hari terakhir latihan kemarin, Miro sempat menegur pemainnya yang dianggap tak disiplin mengatur waktu. Termasuk kekompakan pemain di luar lapangan, menjadi perhatian Miro.
Sebut saja saat makan pagi, ditemui ada pemain yang memilih tidak ikut makan bersama. Termasuk salam satu jiwa yang biasanya jadi sinyal kekompakan pemain, beberapa kali sempat tak terdengar lagi, begitu usai makan pagi makan siang.
Padahal sebelumnya, tim Arema paling disiplin untuk menjaga kekompakan, seperti saat datang maupun pergi dari meja makan harus bersama. Termasuk kostum yang dipakai harus seragam, atau yang tak kompak akan mendapatkan sanksi denda.
‘’Saya tidak kontrol pemain terus menerus, pemain harus disiplin di dalam maupun di luar lapangan. Kalau sampai ada dua atau tiga pemain yang buat masalah, bisa merusak tim. Saya percaya dan respek pada pemain, saya juga minta pemain respek pada saya,’’ sebut Miro. (bua/jon)