Kamis, 16 Desember 2010

Kepala Loco Menangkan Indonesia

Kamis, 16 Desember 2010 16:43
JAKARTA - Indonesia berhasil melewati laga semifinal dengan kemenangan berkat tandukan Cristian ‘El Loco’ Gonzales, semalam. Gol yang tercipta pada menit 31 melalui umpan terarah dari Firman Utina itu mengantar kemenangan Indonesia dengan skor 1-0. Pertahanan Filipina yang kokoh berhasil diterobos El Loco dan membuat Stadion Utama Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta, bergemuruh.
Tandukan Gonzales juga gol tunggal kemenangan Indonesia dalam pertandingan pertama semifinal Piala AFF melawan Filipina. Gonzales mencetak gol lewat kerjasama apik dengan gelandang Firman Utina.
Firman memberi umpan panjang dari luar kotak penalti dan salah diantisipisi oleh barisan pertahanan Filipina. Kendati badannya sudah condong ke depan, Gonzales mampu memaksimalkan tandukan yang tak terjangkau kiper Filipina Neil Leonard Dula.
Pelatih Indonesia Alferd Riedl memilih menempatkan dua striker, Irfan Bachdim dan Cristian Gonzales, menjadi starter di Gelora Bung Karno. Di lini kedua, Riedl memasang kuartet Firman Utina, Ahmad Bustomi, Oktovianus Maniani, dan M Ridwan. Di lini pertahanan Maman Abdurahman akan menjadi tembok kuat bersama M Nasuha, Zulkifli Syukur, dan Hamka Hamzah.
Indonesia memang tampil  menekan sejak menit pertama peluit pertandingan dimulai. Peluang terbaik akhirnya tercipta di menit tujuh lewat kerjasama Irfan Bachdim dan Oktovianus Maniani. Sayangnya, peluang itu terbuang percuma setelah bola sodoran Bachdim malah dibuang Okto ke sisi kanan mistar gawang.
Tiga menit berselang, kembali Okto membuka peluang emas. Kali ini pemain asal Papua itu bekerjasama dengan Gonzales. Namun kali ini malah Gonzales yang membuang bola ke atas mistar meski sudah di depan gawang tim Filipina.
Filipina sendiri bermain lepas tanpa tekanan. Beberapa kali mereka melakukan serangan berbahaya. Tercatat di menit 13, Filipina mencetak peluang pertamanya lewat tendangan keras Philip Younghusband dari luar kotak penalti. Phil yang jebolan akademi Chelsea itu merupakan striker berbahaya yang berhasil dijinakkan Zulkifli Syukur.
Tim berjuluk Azkals itu sedari awal belum mampu mengimbangi tekanan tinggi dari Indonesia. Mereka cenderung defensive tapi justru itulah yang membuat tercipta gol cepat pada menit 31. Itu menjadi gol pertama dan terakhir di babak pertama. Hingga turun minum, skor masih 1-0 untuk keunggulan Indonesia
Memasuki babak kedua, Indonesia masih bermain terbuka dan berusaha membongkar barisan Filipina yang menumpuk di belakang. Pada menit 58, Filipina justru mengganti pemain nomor 23 dengan nomor 19. Indonesia memperagakan permainan berjalan cukup terbuka dan dimanfaatkan Filipina dengan serangan balik.
Menit 60, Okto Maniani terkena kartu kuning, pemain super lincah ini memang tampil cemerlang dan tak kenal lelah. Riedl langsung mengganti Okto dengan memasukkan mantan pemain Arema Arif Suyono.
Masuknya Arif Suyono di menit 60 menggantikan Oktovianus Maniani juga menambah daya gedor Indonesia. Hanya tiga menit pasca menginjakkan kaki di lapangan, Arif bisa merepotkan Azkals -julukan Filipina- dengan teknik mencuri bola dan merangsek masuk pertahanan lawan. Sayangnya peluang ini masih gagal jadi gol.
Riedl kembali melakukan pergantian pemain pada menit 68 dengan memasukkan Bambang Pamungkas. Namun justru serangan dibangun dari sayap kiri berkat kerjasama Arif dan Nasuha. Skrimit sempat terjadi di lini belakang Azkals namun peluang ini gagal berbuah gol. Filipina bukannya tidak menimbulkan ancaman di paruh kedua. Nasuha yang berkali-kali overlapping membuat defender Filipina kewalahan.
Tapi justru mereka lebih banyak fokus menganggu konsentrasi Gonzales yang telah mendapat kartu kuning. Menit 71, Gonzales sempat diprovokasi pemain belakang Filipina dengan harapan berbuah kericuhan. Justru El Loco menunjukkan sikap sportif dengan menunduk, tersenyum dan tak membalas provokasi itu.
Petaka terjadi pada menit 73 setelah terjadi miskomunikasi antara Markus Haris Maulana dan defender Indonesia Maman Abdurahman. Kiper Markus Haris Maulana meninggalkan posnya untuk mencegah jalannya bola. Momen itu dimanfaatkan pemain Filipina dengan mengirim si kulit bundar ke sisi jauh gawang Markus. Beruntung, Zulkifli menjadi pahlawan dan berhasil menghalau bola yang nyaris masuk tersebut.
Selepas peluang terbaik itu, Azkals malah justru menurunkan tempo permainan sehingga ball position masih dikuasai Indonesia. Meski bertahan, justru kerjasama antara Bepe dan El Loco berulang kali membuat defender Azkals lintang pukang. Salah satunya umpan Bepe pada menit 80 puluh yang hanya beberapa inci dari kepala Gonzales namun tak berbuah gol.
Menit 84, Nasuha digantikan Beny Wahyudi pemain Arema yang memiliki kemampuan di lini kiri dan kanan. Filipina yang belum mampu menembus benteng pertahanan Garuda mencoba mencari bola mati. Namun beberapa kali set piece Azkals justru tak mampu dimanfaatkan dengan baik.
Satu-satunya set piece yang dekat dengan gol terjadi pada menit 87, kali ini Markus menebus kesalahannya pada menit 73. Dia berhasil menangkap laju bola kendati harus terbanting diatas tanah. Hingga tambahan waktu tiga menit, Filipina belum berhasil menyamakan kedudukan. Justru pemain Filipina sempat kontak dengan Arif Suyono sehingga membuat waktu terbuang percuma.
Meski tipis, kemenangan ini sekaligus menjadi modal awal bagi Indonesia dalam leg kedua semifinal Piala AFF pada 19 Desember mendatang di Stadion yang sama. Dukungan supporter Indonesia yang bertubi-tubi menjadi suntikan moral tersendiri. Laga itu sangat kolosal lantaran ribuan orang termasuk Presiden Republik Indonesia Susilo Bambang Yudhoyono dibuat tegang sejak menit awal.(ary/avi) 
 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar